News  

IEU CEPA Masuk Tahap Final: Indonesia Siap Perluas Akses Ekspor ke Uni Eropa Mulai 2027

Walai.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa, Andri Hadi, di Jakarta pada Jumat (14/11/2025).

Pertemuan tersebut membahas perkembangan penyelesaian Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) serta langkah penguatan kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia dengan Uni Eropa.

Menurut Menko Airlangga, implementasi IEU CEPA diharapkan memperluas akses pasar bagi beragam produk ekspor unggulan Indonesia seperti minyak sawit, alas kaki, kopi, furnitur, produk agrikultur dan perikanan, hingga perangkat telekomunikasi.

Dubes Andri menyampaikan bahwa Uni Eropa telah memulai proses legal scrubbing dan penerjemahan dokumen perjanjian. Setelah tahapan tersebut rampung, IEU CEPA akan memasuki proses penandatanganan resmi. Kedua pihak menargetkan perjanjian dapat sepenuhnya berlaku pada awal 2027. Ia juga menegaskan bahwa Uni Eropa merupakan mitra penting bagi Indonesia, menempati posisi kelima sebagai sumber investasi terbesar di Tanah Air.

Baca Juga :  Kemkomdigi Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Perkuat Penegakan UU PDP

Minat investasi Uni Eropa terus meningkat, terutama pada sektor transisi energi, manufaktur berkelanjutan, dan ekonomi digital. Penyelesaian substansial perundingan IEU CEPA sendiri telah dicapai dalam pertemuan Chief Negotiators pada 9–12 September 2025 dan diumumkan kepada publik pada 23 September 2025 di Bali.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menekankan bahwa peran perwakilan RI di negara anggota Uni Eropa akan semakin krusial untuk mendukung persiapan implementasi perjanjian. Fokusnya mencakup peningkatan pemahaman publik mengenai komitmen Indonesia dan penyampaian peluang kerja sama ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh kedua pihak.

Baca Juga :  5,5 Juta Konten Eksploitasi Anak Terdata

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas perkembangan hubungan ekonomi Indonesia dan Uni Eropa. Sepanjang 2024, total perdagangan kedua pihak mencapai USD30,1 miliar, dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD4,5 miliar atau meningkat 75% dari tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa tumbuh 4%, sementara impor turun sekitar 9%, menunjukkan penguatan daya saing produk Indonesia di pasar Eropa.

Pertemuan turut dihadiri Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso serta Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Dida Gardera.