News  

Peran Strategis Pesantren Dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

Walai.id, Nasional – Pesantren memiliki peran strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Pada Indonesia Climate Change Expo and Forum (ICCEF) 2023 di Surabaya, pesantren diakui sebagai pihak yang aktif dalam penanaman dan rehabilitasi lahan, serta kampanye sedekah oksigen, Senin 10/07/2023.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, menjelaskan bahwa pemerintah provinsi tersebut memiliki program sedekah iklim yang melibatkan pesantren dalam kegiatan pembagian bibit, penanaman pohon, dan rehabilitasi lahan kritis serta pelestarian ekosistem mangrove.

Hal ini dilakukan sebagai upaya menghadapi perubahan iklim yang menjadi isu global. Pemerintah daerah juga melibatkan pesantren dan unsur masyarakat lainnya dalam kolaborasi tersebut.

Baca Juga :  DWP Kemendag Gelar Bazar “UMKM Bahagia di September Ceria” untuk Promosikan Produk Lokal

Pohon memiliki peran penting dalam menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan. Melalui Surat Edaran Gubernur Jawa Timur, gerakan rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem mangrove berhasil menekan lahan kritis dalam waktu 4 tahun terakhir.

Ustadz Syahruddin dari Universitas Darussalam Gontor menunjukkan bahwa terdapat sekitar 5 juta santri di Indonesia. Para santri dididik untuk menjadi khalifah di bumi dengan mengelola alam semesta secara bijak. Pesantren mengajarkan kepada santrinya untuk menjaga bumi dalam setiap aktivitas sehari-hari, seperti menghemat air wudhu, mengolah limbah menjadi kompos, serta menanam dan merawat lingkungan.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Resmi Membuka PON XXI di Banda Aceh

Lia Istifhama, Ketua Bidang Agama Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, menyoroti peran strategis santri perempuan dalam aksi iklim. Santri perempuan memiliki empati dan kepedulian yang lebih tinggi, dan mereka memiliki potensi untuk tidak hanya melestarikan lingkungan secara individu, tetapi juga mengajak teman dan keluarga untuk bertindak secara ekologis.

Adil Satria Putra, perwakilan Kelompok Muda NU, mengajak setiap kader NU untuk menjadi pendamping masyarakat. Dia menekankan bahwa dampak kerusakan lingkungan yang kita alami saat ini bukanlah takdir, melainkan akibat perilaku masyarakat. Oleh karena itu, dia mengajak semua orang untuk lebih peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.

(Visited 15 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan