Walai.id, Sydney – Indonesia kembali berpartisipasi pada ajang pameran produk bahan bangunan berskala internasional, yakni Sydney Build Expo 2022 pada 1—2 Juni 2022 di Sydney, Australia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan, keikutsertaan pada pameran ini menjadi peluang Indonesia untuk penetrasi pasar Australia, khususnya untuk produk konstruksi dan bahan bangunan.
“Pameran ini menjadi peluang Indonesia meningkatkan ekspor produk unggulan Indonesia di sektor bahan bangunan. Terlebih Indonesia dan Australia memiliki kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” ungkap Didi saat membuka Paviliun Indonesia pada hari ini, pada Rabu (1/6/22).
Turut hadir dalam pembukaan, Wakil Dubes RI untuk Australia Mohammad Syarif Alatas, Konsul Jenderal RI untuk Sydney Vedi Kurnia Buana, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Merry Maryati, Atase Perdagangan Canberra Agung Wicaksono Sochirin, serta Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney Ayu Siti Maryam.
Sementara Konsul Vedi menyampaikan, pameran ini merupakan peluang produk dan jasa konstruksi Indonesia di pasar internasional.
“Kami menyambut gembira dengan mulai dibukanya perbatasan internasional Australia sehingga bisa langsung dimanfaatkan dengan mengikuti pameran Sydney Build. Diharapkan keikutsertaan Indonesia pada pameran ini akan membuka jalan bagi produk Indonesia di sektor konstruksi untuk masuk secara luas lagi,” kata Vedi.
Partisipasi Indonesia pada Sydney Build Expo merupakan kerja sama Kementerian Perdagangan, Konsulat Jenderal RI di Sydney, serta ITPC Sydney.
Sydney Build Expo merupakan pameran konstruksi, arsitektur, dan infrastruktur terbesar di Australia. Pada 2022, pameran ini kembali digelar setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Pada gelaran yang memasuki tahun keenamnya, pameran ini diikuti 500 peserta dan diprediksi akan dihadiri lebih dari 30 ribu pengunjung.
Dalam lima tahun terakhir yaitu pada 2017—2021, perdagangan Indonesia dan Australia terus mengalami peningkatkan dengan tren sebesar 6,16. Sementara hingga Maret 2022, total perdagangan kedua negara mencapai USD 2,79 miliar. Sedangkan pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 12,65 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Australia di antaranya produk bagian elektronik, kayu tropis, pupuk, vinil klorida, serta biji cokelat. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia di antaranya biji besi dan konsentratnya, batu bara bitumen, gas alam, emas, serta gandum dan meslin.