News  

KKP Dorong Inovasi Olahan Ikan untuk Hilirisasi dan Gizi Nasional

Walai.id, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus meluncurkan inovasi produk turunan perikanan untuk memperkuat hilirisasi dan meningkatkan konsumsi ikan nasional.

Upaya ini juga disertai pengenalan produk secara rutin kepada masyarakat agar bisa menjadi peluang usaha sekaligus memperkaya pengetahuan dalam mengolah hasil laut.

Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan Perikanan (BBP3KP) KKP telah mengembangkan 244 produk inovatif yang mudah diolah di rumah dan berpotensi menjadi ladang bisnis. Dari jumlah tersebut, 143 produk telah diadopsi pelaku usaha, dengan abon lembaran dan bakso ikan menjadi yang paling populer.

“Peluang hilirisasi sangat besar. Kami ingin membangun kebiasaan makan ikan melalui produk olahan yang inovatif, praktis, dan menarik, sekaligus menghilangkan stigma bau amis, alergi, atau duri,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah, dalam siaran resmi KKP di Jakarta, pada Minggu (10/8).

Baca Juga :  Pariwisata Dongkrak Ekonomi RI Kuartal II

Melalui program Mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI), BBP3KP gencar menyosialisasikan ratusan produk berbahan baku ikan dan rumput laut ke berbagai daerah. Sasaran utamanya mencakup ibu rumah tangga, anggota PKK, dan pelajar.

Produk yang dikenalkan antara lain abon ikan lembaran, mie kristal rumput laut, cookies ikan, hingga produk biofarmakologi seperti albumin dan kolagen dari kulit serta tulang ikan.

Kepala BBP3KP Rahmadi Sunoko menyebut program Mobil ATI menjadi sarana pendekatan langsung ke masyarakat untuk memperkenalkan hasil hilirisasi dan manfaat konsumsi ikan. Ia menilai literasi gizi masih menjadi tantangan dalam meningkatkan konsumsi ikan, karena sebagian masyarakat belum memahami manfaat atau cara pengolahan ikan yang variatif.

Baca Juga :  Indonesia Target Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia 2029

Salah satu kegiatan terbaru Mobil ATI berlangsung di Leuwikaret, Bogor, bekerja sama dengan mahasiswa KKN STKIP Arrahmaniyah guna memperluas edukasi.

Kampanye makan ikan ini selaras dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan makan bergizi gratis berbasis menu ikan.

Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga mengangkat kesejahteraan nelayan dan pelaku usaha perikanan di Indonesia.