Walai.id, Bandung – Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menekankan pentingnya transformasi digital dalam industri perdagangan berjangka komoditi (PBK).
Hal ini disampaikan oleh Kasan dalam pembukaan Bulan Literasi PBK 2024 di Hotel Pullman Bandung dengan tema “Transformasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Era Digital”, pada Senin 5/8/2024.
Menurut Kasan, industri PBK perlu mengadopsi strategi digital, memperkuat regulasi, dan melindungi masyarakat agar aman dalam bertransaksi.
Dia juga menyoroti perlunya inovasi produk, mencari pasar baru, serta penguatan regulasi untuk mendukung transaksi multilateral.
Kasan juga menekankan kesiapan menghadapi pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dan derivatif keuangan dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025.
Nilai transaksi PBK pada 2023 mencapai Rp25.680 triliun, dengan kinerja pada semester I-2024 mencapai Rp14.594 triliun. Meskipun transaksi bilateral mendominasi, potensi peningkatan kinerja PBK masih besar.
Kasan juga menyebut surplus neraca perdagangan Indonesia selama 50 bulan berturut-turut sebagai bukti ketahanan ekonomi.
Pembukaan acara dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari pelaku usaha, asosiasi PBK, aparat penegak hukum, dan akademisi.
Kepala Disperindag Jabar Noneng mengapresiasi acara ini dan berharap literasi PBK terus meningkat sepanjang tahun.
Bulan Literasi PBK 2024 ini diharapkan dapat menguatkan perlindungan masyarakat dan meningkatkan transaksi multilateral untuk komoditas strategis Indonesia.