News  

Jadikan Sastra dan Mastera Adaptif terhadap Perkembangan Zaman dan Dicintai Generasi Muda

Walai.id, Jakarta – Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera), yang merupakan gabungan negara-negara Asia Tenggara, merasa perlu untuk menjawab tantangan perkembangan zaman dan meningkatkan minat serta kecintaan generasi muda terhadap sastra.

Dalam Sidang ke-27 Mastera, negara-negara anggota sepakat untuk mengembangkan Mastera agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, Jakarta, pada 19—23 September 2023.

Penurunan minat generasi muda terhadap sastra, khususnya kritikus sastra, telah menjadi masalah serius di seluruh negara anggota Mastera. Mereka menginginkan agar sastra dapat menjadi lebih dikenal oleh generasi muda dan dapat memunculkan bibit-bibit sastrawan muda yang aktif, kreatif, dan berkualitas.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, menyatakan bahwa Mastera perlu tetap bergerak maju dengan optimisme untuk menghadapi masa depan. Hal ini memerlukan kerja sama antar-negara anggota Mastera dan upaya bersama untuk membina generasi muda agar mencintai sastra.

Baca Juga :  Reina Sofia Qira’a Raih Juara 1 Olimpiade Sains Nasional 2024

Delegasi dari negara-negara anggota Mastera juga mengusulkan berbagai program, seperti pengembangan program sastra yang menggunakan teknologi, publikasi melalui media sosial, dan kerja sama dengan universitas-universitas. Mereka juga menyarankan agar Mastera dapat dikenalkan dalam berbagai level acara, termasuk menggunakan bahasa Inggris pada level internasional dan bahasa Melayu serta bahasa Indonesia pada level ASEAN.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, Mastera berencana untuk menjalankan program-program yang lebih adaptif dan sesuai dengan semangat ASEAN, meningkatkan kualitas sastra di kawasan Asia, dan membina generasi muda untuk mencintai sastra.

Baca Juga :  Satgas Amankan Kosmetik Impor Ilegal Senilai Rp11,45 Miliar

Mastera, didirikan pada tahun 1996 oleh beberapa negara di Asia Tenggara, bertujuan untuk merencanakan dan memantau perkembangan sastra di kawasan ini. Organisasi ini melakukan berbagai kegiatan seperti penelitian, penerjemahan, pengkajian, penerbitan buku, seminar, sidang, pemberian penghargaan, dan program pelatihan penulisan. Pada tahun 2023, Mastera Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan Mastera, dan tahun depan tugas kepengurusan akan diserahkan kepada Mastera Brunei Darussalam.

Mastera berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sastra di Asia Tenggara dan memastikan agar sastra tetap relevan dan dicintai oleh generasi muda di era modern ini.

Tinggalkan Balasan