Walai.id, Banda Aceh – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) terus mempromosikan pendanaan untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui instrumen Pasar Modal dengan memanfaatkan Securities Crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pendanaan, Pada Jumat , 22 September 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan komitmen OJK dalam mendukung perkembangan UKM melalui regulasi dan kebijakan di sektor keuangan. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah memperluas akses keuangan untuk UKM dalam sektor Pasar Modal dengan menggandeng Layanan Urun Dana atau securities crowdfunding.
Inarno menjelaskan bahwa SCF diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi pelaku usaha yang memerlukan modal, terutama UKM yang mungkin tidak memiliki akses ke perbankan. Mereka dapat memanfaatkan SCF melalui platform digital.
Selain sebagai sumber pendanaan, SCF juga diharapkan dapat menjadi platform investasi bagi investor ritel, termasuk yang berada di daerah tempat UKM beroperasi, sebagai bentuk kontribusi dalam mengembangkan ekonomi setempat.
UKM memiliki peran penting dalam ekonomi nasional, dengan target bahwa kontribusi UKM terhadap PDB Indonesia mencapai 65 persen pada tahun 2024.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) yang berlangsung dari 19 hingga 22 September 2023 di Banda Aceh.
Hingga 31 Agustus 2023, sudah ada 16 penyelenggara yang mendapat izin dari OJK dengan 439 penerbit dan 159.408 pemodal. Total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp951,20 miliar.
Pada hari sebelumnya, Inarno juga menghadiri kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, yang diikuti oleh 2.000 peserta terdiri dari dosen dan mahasiswa. Dalam kesempatan itu, Inarno menyatakan optimisme pertumbuhan pasar modal Indonesia akan berlanjut, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global. OJK akan terus mengembangkan regulasi untuk melindungi investor, termasuk perubahan peraturan terkait SCF.
Selain kuliah umum dan sosialisasi SCF, SEPMT di Banda Aceh juga menggelar berbagai kegiatan lain seperti Corporate Social Responsibility (CSR), pertemuan dengan media lokal, acara talkshow, serta sosialisasi kepada komunitas lokal.