News  

Ujung Tombak Program Konversi, Pemerintah Akan Meningkatkan Jumlah Bengkel Konversi

Walai.id, Nasional – Upaya pemerintah dalam menciptakan ekosistem sepeda motor listrik melalui program konversi tidaklah mudah, menghadapi berbagai tantangan dan halangan.

Untuk mewujudkan harapan terciptanya ekosistem kendaraan listrik, kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, asosiasi, serta masyarakat, dianggap sebagai kunci kesuksesan.

“Pelaksanaan transisi energi, termasuk melalui target program konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik sebanyak 6 juta unit di tahun 2030, memiliki banyak tantangan, namun saya yakin bahwa target tersebut dapat dicapai dengan komitmen dan konsistensi dari seluruh pemangku kepentingan terkait,” ujar Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Senda Hurmuzan Kanam, saat membuka Sosialisasi Konversi Motor Listrik di Bali pada hari Minggu (30/7).

Senda menambahkan, “Untuk mendukung ekosistem program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai agar berjalan dengan baik dan lancar, diperlukan kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, asosiasi, serta masyarakat.”

Baca Juga :  Pemerintah Siapkan Strategi Diplomasi Terkait Tarif Resiprokal AS, Delegasi RI Akan Kunjungi Washington

Program konversi sepeda motor listrik ini akan mendorong perkembangan usaha baru, antara lain industri komponen utama, UMKM Bengkel Konversi dan Service, peleburan logam dan pengelolaan limbah baterai, serta pengembangan ketenagakerjaan seperti tenaga teknik (montir) konversi sepeda motor listrik.

“Salah satu hal yang sangat penting adalah mempersiapkan bengkel-bengkel konversi. Saat ini sudah ada 24 bengkel, dan kita berusaha agar jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 100 atau 1000 bengkel di tahun depan. Selain program konversi, kami juga memberikan pelatihan kepada bengkel-bengkel lokal agar mereka dapat membangun bengkel binaan,” jelas Senda.

Lebih lanjut, Senda menjelaskan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan bengkel konversi, bengkel-bengkel kecil binaan akan diberi rujukan perizinan dari bengkel yang sudah terdaftar. Dengan langkah ini, diharapkan kebutuhan sekitar 1000 bengkel konversi tahun depan dapat terpenuhi.

Baca Juga :  Pemerintah Perkuat Dukungan bagi Industri Tekstil Nasional

Untuk mendukung peningkatan jumlah bengkel konversi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelenggarakan Pelatihan Tenaga Teknis (Montir) Bengkel Konversi di tiga kota, yaitu Purbalingga (20-24 Mei 2023), Denpasar (15-19 Juni 2023), dan Surabaya (24-28 Juli 2023). Setiap kota melibatkan 20 peserta dalam pelatihan tersebut.

Selain itu, Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) juga telah menyelenggarakan pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Menjadi Sepeda Motor Listrik secara gratis. Peserta pelatihan berasal dari berbagai bengkel konversi di seluruh Indonesia.

Pelatihan ini memberikan materi selama 80 jam pelajaran, terdiri dari 30 jam pelajaran teori dan 50 jam pelajaran praktik. Tenaga pengajar berasal dari Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE dan BRIN yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang ini.

Diharapkan dengan adanya pelatihan-pelatihan ini, akan tercipta sumber daya manusia yang mampu melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Tinggalkan Balasan