Walai.id, Maros – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maros, mulai melakukan persiapan jelang pemberangkatan ibadah haji yang dimulai pada Juni 2022.
Kabupaten Maros sendiri, tahun 2022 ini mendapatkan kuota sebanyak 142 jamaah haji.
Kepala Kantor Kemenag Maros, Abd Hafid M Talla, mengatakan saat ini pihaknya sedang memperkuat lagi pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji kepada calon jamaah.
Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi denga Dinas Kesehatan Kabupaten Maros.
“Tahapannya juga sudah sampai pada vaksin booster, namun masih ada satu jamaah yang belum terdata di Dinas Kesehatan,” katanya saat melakukan rapat persiapan pemberangkatan jamaah haji, Rabu, 11 Mei 2022.
Meski begitu, Hafid menyebut pihaknya masih menelusuri alasan jamaah tersebut tidak terdaftar di Dinas Kesehatan.
“Kita masih menelusuri apakah dia telah divaksin diluar Kabupaten Maros, masalah administrai juga sudah beres,” ucapnya.
Dia juga mengatakan aturan baru dari pemerintah Suadi Arabia hanya yang berusia di bawah 65 tahun saja yang boleh menunaikan rukun Islam kelima itu.
“Saat ini ada pembatasan, saat ini maksimal umur hanya berusia 65 tahun yang boleh berangkat,” ungkapnya.
Dia pun berharap akan dilakukan evaluasi kembali oleh Pemerintah Arab Saudi terkait kebijakan pembatasan usia 65 tahun bagi calon jemaah haji.
Pasalnya, usia calon jamaah haji di Maros masih banyak di atas 65 tahun.
“Kita akan menunggu bagaimana kebijakan selanjutnya, karena jamaah kita yang diatas 65 tahun itu masih banyak,apakah layak dilakukan pemberangkatan atau tidak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Umrah dan Haji Kabupaten Maros, Ahmad Ihyaddin, mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan koper untuk para jamaah haji
“Karena satu hari sebelum pemberangkatan kita harapkan untuk mengumpulkan koper tersebut,” katanya.
Kemudian tahapan selanjutnya pihaknya akan mengarahkan para jamaah untuk berkumpul di masjid almarkas
“Biasanya setelah 6 jam berkumpul kita akan antar ke Asrama Haji Sudiang,” ucapnya.
Dia juga mengatakan tahun ini ada beberapa tahapan yang berbeda.
“Kemungkinan jamaah akan bermalam dua malam di Asrama Haji, karena kan pemeriksaan PCR,” imbuhnya.
Jika ditemukan ada jamaah yang positif covid maka akan ditunda keberangkatannya atau dipindahkan ke kloter berikutnya
“Dan jika ditemukan hamil maka akan dipulangkan kerumahnya dan menunggu tahun depan,” jelasnya.
Tetapi untuk jadwal pemberangkatan untuk Kabupaten Maros masih menunggu kepastian.
“Namun untuk kloter pertama akan berangkat pada 16 Juni 2022, kita harapnya untuk Kabupaten Maros itu masuk dikloter 1 dan 2,” bebernya.
Diketahui saat ini jumlah daftar tunggu jamaah haji di Kabupaten Maros sebanyak 11.400 orang.
Para calon jamaah haji yang telah mendaftar harus menunggu hingga 30 tahun baru bisa berangkat ke Tanah Suci.
Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Maros, Hj. Suhartina Bohari menyampaikan, bahwa informasi yang beredar kalau penundaan pemberangkatan jamaah haji disebabkan karena dana haji yang disetorkan jamaah dipakai oleh pemerintah untuk pembangunan infrastruktut. Dia menyebut, bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Ya tahun ini, 1443 H atau 2022 M, jamaah haji asal Maros diberangkatkan sebanyak 142 orang dan sebanyak 28 orang tercatat dalam daftar cadangan. Informasi yang mengatakan dana jamaah dipakai pemerintah membangun infrastruktur, itu informasi yang tidak benar,” kata Suhartina Bohari.