News  

Badan POM Optimalkan Pemberantasan Obat Tradisional Mengandung BKO

“Walaupun persentase obat tradisional mengandung BKO tergolong relatif kecil, namun bahaya bahaya terhadap kesehatannya sangat tinggi bagi masyarakat,” ujar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.

“Terkait dengan temuan tersebut, penanganan obat tradisional mengandung BKO akan lebih optimal jika dilakukan secara sinergis dan terintegrasi bersama semua pemangku kepentingan. Integrasi tersebut dilakukan melalui 3 (tiga) strategi integrasi, yaitu integrasi pelaksana program, bentuk program, dan tempat pelaksanaan program,” jelas Kepala Badan POM lagi.

Baca Juga :  Kemenperin Genjot SDM Industri Hadapi Indonesia Emas 2045

Lebih rinci, integrasi pelaksana program meliputi program yang dilakukan oleh penta helix (kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, media, dan komunitas masyarakat). 

Integrasi bentuk program meliputi program pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki keterbatasan, kapasitas pengawasan agar pelaku usaha tetap memenuhi ketentuan, penindakan terhadap pelaku tindak pidana, dan pemberdayaan masyarakat. 

Sedangkan integrasi tempat pelaksanaan program pada beberapa wilayah, disesuaikan dengan kondisi spesifik daerah masing-masing.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Optimis Indonesia Bisa Swasembada Energi Dalam 5 Tahun

“Webinar yang dilakukan pada hari ini merupakan salah satu program Badan POM yang dapat mengintegrasikan secara sinergis program para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan edukasi masyarakat terhadap bahaya obat tradisional mengandung BKO,” tambah Kepala Badan POM.

Kegiatan Integrated Webinar Series ini disajikan dengan konsep newsroom, yang memberi nuansa berbeda dan disiarkan secara langsung dari tiga kota, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya. 

Tinggalkan Balasan