WALAI.ID, MAROS – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat Kecamatan di Maros, berakhir sudah. Kecamatan terakhir yang melaksanakan agenda tahunan ini, yakni Turikale, sebagai ibu kota Kabupaten Maros.
Musrembang kecamatan Turikale dihadiri langsung oleh Bupati Maros, Chaidir Syam Bersama Wakilnya, Suhartina Bohari dan juga Ketua DPRD Maros, Patarai Amir. Pelaksanaan Musrembang ini, digelar di kantor kelurahan Boribellaya yang sekaligus diresmikan oleh Bupati.
Camat Turikale, Zulkifli Riswan Akbar mengatakan, pembukaan Musrembang di wilayahnya itu, sisa seremonialnya saja. Pasalnya, diskusi dan pengusulan, telah dilakukan sejak beberapa hari lalu dan semuanya sudah rampung.
“Pelaksanaannya sudah dilakuakan sejak kemarin. Hari ini hanya seremonial pembukaannya saja. Nah semua usulan yang masuk itu ada sekitar 290 usulan. Tapi yang belum terimput ke system itu masih ada serratus,” katanya, Jumat (25/02) kemarin.
Riswan menjelaskan, keterlambatan pengimputan usulan ke system itu disebabkan adanya kendala tekhnis seperti jaringan dan juga operator. Ia pun meminta ke Bupati Maros, agar semua usulan itu bisa Kembali diimput ke system.
“Kita sudah minta ke Pak Bupati agar bisa dibuka Kembali dan kami bisa imput tambahannya itu. Memang kemarin kendalanya itu karena jaringan dan juga deadline waktunya juga sangat mepet,” lanjutnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, usulan warga di Turikale masih didomonasi dengan infrastruktur. Selain itu, ada pula yang mengusulkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti pelatihan keterampilan dan juga kerajinan.
“Kita pastinya mengacu ke program dan visi misi pak Bupati. Jadi selain pengentasan infrastruktur, kita juga pasti pastinya telah memasukkan program peningkatan SDM seperti pelatihan-pelatihan. Tapi semua itu ada skala preoritas,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengaku, telah menerima rata-rata usulan warga dari setiap Musrembang antara 50 sampai 100 usulan. Namun, yang paling banyak usulannya dari Kecamatan Turikale yang memang dari segi jumlah penduduk terbanyak dari 14 Kecamatan di Maros.
“Jadi jumlah usulan di setiap kecamatan itu bervariasi, mulai dari 50 sampai 100. Paling banyak Turikale. Tadi juga sudah disampaikan, kami akan tetap membuka (system) agar semua usulan bisa terinput,” terang Chaidir.
Menurut Chaidir, program preoritas yang akan dilakukan kedepannya memang masih berkisar di pembangunan infrastruktur, namun disisi lain juga pembangunan kualitas dan mutu SDM akan terus digenjot dengan perlabagi program berkesinambungan.
“Iya memang program itu kan masih tetap infrastruktur dan SDM. Makanya ini memang menjadi skala preoritas kita kedepan. Nanti kita akan lihat di Musrembang Kabupaten mana program yang akan kita laksanakan terlebih dahulu,” ujarnya.