Walai.id, Bali — Indonesia mendapat pengakuan internasional sebagai negara teladan dalam upaya eliminasi malaria di kawasan Asia Pasifik.
Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh CEO Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), Dr. Sarthak Das, dalam konferensi pers Asia Pacific Leaders Summit on Malaria Elimination ke-9 yang digelar di Bali, Selasa (17/6).
“Indonesia memiliki peran yang sangat signifikan. Negara ini merupakan contoh terbaik di kawasan Asia Pasifik dalam pemberantasan malaria,” ujar Dr. Sarthak.
Menurutnya, keberhasilan Indonesia tidak hanya ditunjukkan melalui penurunan jumlah kasus, tetapi juga melalui pendekatan menyeluruh, mencakup pencegahan, pengobatan, dan kolaborasi lintas negara.
Dr. Sarthak juga menyoroti posisi strategis Indonesia yang berbagi daratan dengan Papua Nugini—salah satu wilayah dengan kasus malaria tertinggi di Pasifik—serta kedekatan geografis dengan Kepulauan Solomon.
“Keahlian teknis, sumber daya, kemauan, dan kepemimpinan Indonesia sangat penting untuk memandu kawasan ini keluar dari endemi malaria,” tegasnya.
Ia menekankan, keberhasilan pemberantasan malaria bergantung pada komitmen politik negara-negara di kawasan. “Alat, teknologi, dan ilmu sudah tersedia. Yang dibutuhkan sekarang adalah kemauan politik yang kuat,” tambahnya.
APLMA sendiri merupakan aliansi negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada 2015, dengan misi memperkuat koordinasi dan komitmen politik antarnegara dalam memerangi malaria secara kolektif.
Dengan kepemimpinan yang konsisten dan pendekatan menyeluruh, Indonesia kini dinilai sebagai pemimpin regional dalam perjuangan global mengakhiri malaria, tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam agenda kemanusiaan internasional.