Walai.id, Korea Selatan – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, memperkenalkan inovasi digital pendidikan Indonesia dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC (AEMM) ke-7 yang digelar di Jeju, Korea Selatan, Rabu (14/5). Pada forum internasional tersebut, para menteri pendidikan dari 21 negara
anggota APEC memberikan tanggapan atas tema AEMM tahun ini: “Bridging Educational Gaps and Promoting Inclusive Growth in the Era of Digital Transformation.”
Dalam pidatonya, Menteri Mu’ti memperkenalkan “Rumah Pendidikan”, sebuah ekosistem digital terintegrasi yang dirancang untuk mendukung akses, kolaborasi, dan efisiensi dalam sistem pendidikan nasional. Platform ini memungkinkan interaksi dinamis antar pemangku kepentingan pendidikan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan mitra pendidikan.
“Rumah Pendidikan memiliki delapan ruang virtual yang menyediakan berbagai layanan informasi dan kolaborasi. Ini adalah upaya untuk menyatukan semua pihak dalam satu ekosistem pendidikan yang inklusif dan adaptif,” ujar Mu’ti di hadapan para menteri dan delegasi APEC.
Salah satu fitur utama dari Rumah Pendidikan adalah Ruang GTK, ruang virtual khusus bagi guru dan tenaga kependidikan. Melalui platform ini, guru dapat mengakses pelatihan dan pengembangan kompetensi, termasuk dalam bidang-bidang strategis seperti coding, asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri.
Menteri Mu’ti menekankan pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam menghadapi tantangan transformasi digital pendidikan. Ia menyebut bahwa mulai tahun ini, pembelajaran coding akan diperkenalkan di kelas 5 SD hingga jenjang SMA sebagai bagian dari kurikulum nasional.
“Peningkatan kompetensi guru menjadi kunci untuk mengatasi kesenjangan mutu pendidikan dan mempersiapkan murid menghadapi masa depan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dimasukkannya materi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) ke dalam kurikulum tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga untuk mengembangkan pemikiran komputasional, etika AI, serta pendekatan desain yang berpusat pada manusia.
Partisipasi Indonesia dalam forum APEC ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjawab tantangan global pendidikan, terutama dalam mendorong transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah Tanah Air.