Walai.id, Nasional – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, membuka acara ASEAN SOME ke-41 dengan mengajak kolaborasi untuk mempercepat transisi energi di Asia Tenggara.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM ingin memastikan dukungan berkelanjutan, kemitraan inovatif, pembiayaan yang inklusif, dan akses ke teknologi yang efektif dalam mempercepat transisi energi di kawasan tersebut.
Arifin menyampaikan pentingnya kolaborasi tidak hanya antarnegara anggota ASEAN, tetapi juga dengan organisasi internasional dan pemangku kepentingan lainnya.
Transisi energi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan adil perlu dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan, kemampuan, dan prioritas nasional.
Selain itu, keamanan energi juga menjadi fokus penting selama proses transisi energi. Arifin menekankan pentingnya ketahanan energi berkelanjutan dan interkonektivitas di ASEAN sebagai kawasan pertumbuhan yang signifikan.
Arifin menyampaikan bahwa pengembangan platform pipa gas trans-ASEAN (Trans-ASEAN Gas Pipeline/TAGP) dan jaringan listrik ASEAN akan mempercepat transisi energi bersih dan meningkatkan ketahanan energi di kawasan.
Ia juga menyoroti pentingnya mineral kritis dalam mendukung transisi energi.
Beberapa negara ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Vietnam, memiliki sumber daya mineral yang diperlukan dalam inovasi teknologi energi bersih dan terbarukan.
Permintaan global akan mineral kritis meningkat secara signifikan untuk pengembangan teknologi energi bersih, seperti mobil listrik dan pembangkit listrik tenaga bayu.
Arifin mengungkapkan perlunya pengembangan unit pengolahan mineral dan manufaktur untuk industri berbasis mineral, terutama dalam teknologi energi bersih.
Beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Indonesia, menjadi pemain kunci dalam industri manufaktur energi terbarukan.
Selain itu, Arifin juga menekankan pentingnya keberagaman teknologi, akses dan pemanfaatan teknologi yang inklusif, serta akses yang terjangkau terhadap teknologi dan pembiayaan.
Negara anggota ASEAN diharapkan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam mendukung target transisi energi, serta komitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE).
Arifin berharap bahwa ASEAN SOME ke-41 dapat menjadi wadah diskusi dan penyelesaian isu-isu strategis, seperti perdagangan karbon dan dekarbonisasi industri minyak dan gas melalui CCS/CCUS.
Hal ini akan mempercepat penggunaan energi hijau dan mencapai keamanan energi jangka panjang di ASEAN.
Selain itu, Arifin juga mengapresiasi negara anggota ASEAN yang berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) dan mengembangkan roadmap untuk menganalisis dukungan yang diperlukan dalam mencapai target tersebut.
ASEAN SOME ke-41 diadakan di Sekretariat ASEAN Jakarta pada tanggal 19-23 Juni 2023.
Acara ini dihadiri oleh 10 negara anggota ASEAN, 8 mitra wicara negara, dan beberapa organisasi internasional yang mendukung kerja sama energi ASEAN.