News  

Kinerja Manufaktur Makin Mantap, Kemenperin Pamerkan Capaian Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran

Walai.id, Jakarta – Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya dalam mendukung visi Asta Cita, khususnya upaya mewujudkan kemandirian ekonomi melalui percepatan transformasi industri nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja sekaligus menampilkan hasil konkret program strategis, Kemenperin menggelar Pameran Showcase Program Unggulan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran bertema “Satu Tahun Industrialisasi, Ekonomi Indonesia Tumbuh Tangguh”. Pameran berlangsung 5–9 November 2025 di Gandaria City, Jakarta Selatan, 11/7/2025.

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, penyelenggaraan pameran di ruang publik menjadi sarana untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa berbagai produk manufaktur yang digunakan sehari-hari merupakan hasil industri nasional yang menciptakan nilai tambah dan mendorong pemerataan ekonomi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa produk manufaktur dalam negeri bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga memberi kontribusi besar bagi ekonomi nasional,” ujar Menperin dalam sambutan pembukaan.

Pameran menghadirkan lebih dari 50 pelaku industri binaan Kemenperin, lengkap dengan program inovasi dan teknologi digital. Sejumlah zona tematik ditampilkan, antara lain industri makanan-minuman, kimia dan farmasi, tekstil, alat kesehatan, hilirisasi sumber daya alam, pelayanan publik, teknologi industri, hingga zona informasi insentif industri. Area interaktif dan zona kinerja juga disediakan agar pengunjung dapat melihat langsung capaian industri pengolahan nonmigas.

Baca Juga :  Pemerintah Perkuat Budaya Sekolah Aman

Menperin optimistis pameran ini menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan Indonesia memasuki masa depan industri yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. “Ini adalah bentuk sinergi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat industri untuk membangun struktur ekonomi yang tangguh,” tegasnya.

Dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan sektor industri manufaktur terus menunjukkan tren positif. Sejak triwulan IV 2024 hingga triwulan II 2025, sektor Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) tumbuh 4,94 persen (yoy). Momentum ini berlanjut pada triwulan III 2025 dengan pertumbuhan 5,58 persen (yoy), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen.

“Capaian tersebut memperlihatkan bahwa sektor manufaktur tetap ekspansif dan menjadi tulang punggung perekonomian,” kata Menperin.

Baca Juga :  Mendikdasmen Tegaskan Penguatan Budaya Literasi sebagai Fondasi SDM Unggul

Kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto pada triwulan III 2025 mencapai 17,39 persen, tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya. Di sisi investasi, industri manufaktur pada periode Oktober 2024–Juni 2025 mencatat realisasi Rp568,4 triliun atau 40,72 persen dari total investasi nasional.

Kinerja positif itu juga tercermin dari pertumbuhan nilai tambah manufaktur Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia dan United Nations Statistics, Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2024 mencapai USD 265,07 miliar.

Menurut Menperin, peningkatan kinerja manufaktur didorong oleh berbagai kebijakan strategis pemerintah, mulai dari penguatan program P3DN dan TKDN, pengembangan ekosistem industri halal, transformasi digital industri 4.0, penguatan teknologi dan energi industri, hingga implementasi insentif Carbon Capture Utilization (CCU) dan Kredit Industri Padat Karya (KIPK).

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari arahan Presiden Prabowo yang menempatkan hilirisasi dan digitalisasi sebagai mesin utama pembangunan industri nasional. Kami yakin dengan kolaborasi lintas sektor, industri dalam negeri akan terus mencatatkan prestasi,” tutupnya.