News  

Bupati Maros dan AMTI Berkomitmen Perkuat Program Pencegahan Stunting Bersama UNICEF, JENEWA, dan Tanoto Foundation

"Bupati Maros, Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.IP, M.H. (tengah) menandatangani Komitmen Bersama AMTI Maros, UNICEF, dan JENEWA untuk pencegahan stunting di Gedung Baruga A, Kantor Bupati Maros, pada Jumat siang (25/04).”

Walai.id, Maros – UNICEF Indonesia dan JENEWA Institute, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan didukung oleh Tanoto Foundation, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pesan Kunci Pencegahan Stunting bersama AMTI Kabupaten Maros, pada Jumat, 25/04/2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Maros dan diselenggarakan di Gedung Baruga A, Kantor Bupati Maros.

Dalam sambutannya, Nike Frans, M.P.H., selaku Nutrition Officer UNICEF, menyampaikan bahwa salah satu pendekatan paling efektif dalam mengubah perilaku masyarakat adalah melalui penyampaian pesan kunci yang ringkas, jelas, dan mudah dipahami.

“Ada hal sederhana yang bisa dilakukan setiap keluarga untuk mencegah stunting, yakni menerapkan tiga pesan kunci. Ini tidak hanya relevan untuk stunting, tetapi juga untuk mencegah gizi buruk, anemia, dan obesitas, semuanya berdampak pada kualitas sumber daya manusia ke depan,” ujarnya.

Ketua AMTI, dr. Hj. Maryam Haba, M.Kes., turut menekankan pentingnya pendekatan berbasis budaya dalam komunikasi perubahan perilaku.

Baca Juga :  “Luwu Timur Laut” Diusulkan Jadi Nama DOB Hasil Pemekaran Kabupaten Luwu Timur

“Kita sudah berbicara tentang stunting selama lebih dari satu dekade. Namun perubahan perilaku tidak bisa terjadi secara instan, karena berkaitan erat dengan kebiasaan dan nilai-nilai yang telah mengakar. Kami berharap para ibu yang hadir hari ini dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing,” tegasnya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas DP3P2AKB Kabupaten Maros, Andi Zulkifli Riswan Akbar, S.STP., yang mewakili Bupati Maros. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi sinergi lintas sektor yang telah terbentuk dan memaparkan berbagai praktik baik yang telah dilaksanakan di Kabupaten Maros, antara lain:

– Gerakan “Ayo ke Posyandu”  

– Pengadaan alat antropometri terstandar  

– Distribusi produk olahan ikan lokal melalui program Gizi Makanan Bergizi Berbasis Ikan (Gemari)  

– Pelaksanaan konsumsi pangan bergizi di tingkat keluarga  

– Penyaluran bantuan sosial yang difokuskan untuk keluarga dengan anak berisiko stunting  

“Kita telah mengalami fluktuasi angka stunting di Maros. Namun, berbagai praktik baik terus kita dorong. Kolaborasi adalah kunci, tidak hanya hari ini, tetapi juga secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kabupaten Maros Jalani Verifikasi Lapangan Hybrid Menuju Kabupaten Layak Anak 2025

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Komitmen Bersama Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Maros oleh Bupati Maros, AMTI Maros, UNICEF, dan JENEWA, yang mencakup lima poin utama:

1. Implementasi strategi komunikasi perubahan perilaku dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan evaluasi program.  

2. Penyebarluasan tiga pesan kunci pencegahan stunting melalui advokasi, kampanye publik, mobilisasi sosial, dan komunikasi antarpribadi.  

3. Pembaruan data ibu hamil dan balita, serta memastikan mereka rutin mengakses layanan gizi dan kesehatan melalui Posyandu dan Kelas Ibu.  

4. Edukasi, konseling, dan penyebaran informasi kepada kelompok sasaran sesuai dengan pedoman nasional.  

5. Penguatan kolaborasi lintas sektor, termasuk pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mendukung upaya pencegahan stunting.  

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pencegahan stunting merupakan tanggung jawab bersama dan hanya dapat dicapai melalui kerja sama yang berkesinambungan di seluruh lapisan masyarakat.