Walai.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya dalam melaksanakan program kerja prioritas di bawah visi besar Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memaparkan sejumlah capaian dan langkah konkret yang mendukung arah kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya Asta Cita ke-4.
Salah satu program strategis yang sedang digalakkan adalah kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun, yang mencakup pendidikan sejak jenjang taman kanak-kanak. Langkah ini bertujuan memperluas akses pendidikan sejak usia dini dan meningkatkan pemerataan kesempatan belajar.
Untuk mendukung kualitas guru, Kemendikdasmen menargetkan 806.000 guru mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada 2025. Selain itu, pemerintah menyediakan bantuan pendidikan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D-IV atau S1. Dalam kebijakan terbaru, tunjangan sertifikasi guru juga ditingkatkan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta dan langsung ditransfer ke rekening guru, tanpa melalui pemerintah daerah.
Dalam bidang transformasi pembelajaran, Kemendikdasmen telah merampungkan kajian akademik dan uji publik untuk penerapan deep learning. Saat ini, pelatihan guru tengah disiapkan agar implementasi kebijakan tersebut dapat dimulai secara bertahap di sekolah-sekolah.
Guna mendukung pengembangan bakat siswa, Kemendikdasmen menggandeng Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI dalam menyusun program kompetisi berbasis minat dan talenta, khususnya di bidang olahraga.
Kemendikdasmen juga menempatkan pemenuhan dan peningkatan sarana prasarana pendidikan sebagai prioritas. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 memungkinkan kementerian untuk mengelola langsung anggaran yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dalam upaya membentuk karakter peserta didik, diluncurkan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria. “Video senam Anak Indonesia Hebat telah ditonton lebih dari 48 juta kali dan program Pagi Ceria mendapat respons positif dari pemerintah daerah,” ujar Mendikdasmen, Jakarta, 23/04/2025.
Menghadapi tantangan era digital, Kemendikdasmen mengembangkan kurikulum baru yang memasukkan pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai mata pelajaran pilihan mulai tahun ajaran 2025. “Naskah akademik telah selesai dan pelatihan untuk guru juga telah dimulai,” katanya.
Untuk menjamin penerimaan peserta didik yang lebih adil, Kemendikdasmen meluncurkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) sebagai penyempurnaan dari sistem PPDB. Koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri telah dilakukan agar pemerintah daerah segera menyusun petunjuk pelaksanaan dan teknis.
Dalam bidang bimbingan dan konseling, pelatihan khusus bagi guru BK telah diselenggarakan. Kemendikdasmen juga menyiapkan kebijakan baru, di mana guru tidak lagi diwajibkan mengajar selama 24 jam per minggu, melainkan cukup 16 jam, dengan sisa waktu digunakan untuk kegiatan konseling, pelatihan, dan partisipasi sosial.
Di bidang literasi dan numerasi, Kemendikdasmen meluncurkan Gerakan Numerasi Nasional sebagai pendamping Gerakan Literasi Nasional yang telah lebih dahulu berjalan.
Melalui berbagai langkah tersebut, Kemendikdasmen menegaskan keseriusannya membangun sistem pendidikan nasional yang inklusif, adaptif, dan berpihak pada peserta didik serta tenaga pendidik di seluruh Indonesia.