News  

Wamendag Roro Dorong Pelaku Usaha Tingkatkan Daya Saing

KEMENDAG

Walai.id, Bandung – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peningkatan daya saing pelaku usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

Hal ini disampaikan dalam kuliah umum pada acara Bimbingan Teknis Pelaku Usaha Bidang Perdagangan di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, pada Kamis 28/11/2024.

“Daya saing tinggi mendorong kapasitas ekonomi dan produktivitas nasional. Dengan pertumbuhan ekonomi triwulan-III 2024 sebesar 4,95 persen (YoY), Indonesia memiliki fondasi kuat untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045,” ujar Wamendag Roro di hadapan 200 peserta, termasuk mahasiswa Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif serta Islamic Fashion Institute (IFI).

Peningkatan indikator daya saing Indonesia pada 2024 mencakup peringkat 18 untuk Sustainable Trade Index, peringkat 27 pada World Competitiveness Ranking, dan peringkat 54 dalam Global Innovation Index. Namun, Wamendag Roro menggarisbawahi bahwa kewirausahaan Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.

Baca Juga :  Aplikasi TikTok Terancam di Tutup Di Amerika Serikat

“Kewirausahaan memiliki pengaruh besar terhadap daya saing. Untuk itu, pelaku usaha harus berani berinovasi, memanfaatkan teknologi digital, dan membangun merek lokal yang kuat untuk pasar nasional dan internasional,” jelas Wamendag Roro.

Menurut Wamendag Roro, Bandung memiliki sumber daya dan kreativitas yang dapat menghasilkan produk unggulan untuk pasar global. Namun, kendala akses pemasaran dan literasi sering menjadi tantangan bagi pelaku usaha.

“Penggunaan perdagangan berbasis sistem elektronik (e-commerce) sangat diperlukan untuk memperluas pasar. Dengan teknologi digital, potensi Bandung dapat lebih maksimal,” ungkapnya.

Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 82 miliar pada 2023, dengan kontribusi 40% terhadap ekonomi digital ASEAN. Sektor e-commerce tetap menjadi penyumbang terbesar, dengan nilai transaksi mencapai Rp487 triliun pada 2024.

UMKM juga memainkan peran besar dalam pertumbuhan ini. Sebanyak 63,9 juta unit UMKM di Indonesia telah menyerap 120,59 juta tenaga kerja, dengan 27 juta UMKM terdigitalisasi hingga 2023.

Baca Juga :  Cara Terbaru Daftar NPWP Online 2025 Melalui Coretax

Wamendag Roro melaporkan neraca perdagangan Indonesia yang surplus selama 54 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus perdagangan nonmigas pada Januari—Oktober 2024 tercatat sebesar USD 24,43 miliar. Selain itu, inflasi umum sebesar 1,84% (YoY) dan inflasi pangan 1,43% menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan bahan pokok.

Wamendag Roro mengapresiasi kerja sama Universitas Kristen Maranatha, IFI, Shopee, dan Markplus dalam mendukung kegiatan ini.

“Acara seperti ini adalah investasi penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, siap bersaing dalam perdagangan global di era digital, dan menyongsong Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

Acara ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan peran UMKM dan memperkuat ekosistem ekonomi digital, khususnya melalui program Harbolnas 2024 yang akan digelar 10-12 Desember 2024 dengan tema #PakaiProdukSendiri.