Walai.id, Palembang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, serta berkontribusi pada pembangunan menuju Indonesia Baru.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam sambutannya secara virtual pada acara Inspiring Talkshow bertema “Kuat Integritas, Kaya Kreativitas” yang diadakan di Gedung Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Palembang, pada Senin 12/8/2024.
Mahendra menekankan bahwa tema HUT Kemerdekaan RI ke-79, “Nusantara Baru, Indonesia Maju,” sejalan dengan visi OJK untuk menjadikan industri jasa keuangan sebagai pilar ekonomi nasional yang berdaya saing global, serta berperan dalam memajukan kesejahteraan umum.
“Menuju Indonesia Maju, kita menghadapi tantangan besar, termasuk perilaku korupsi dan kejahatan yang memanfaatkan sektor jasa keuangan seperti pinjol ilegal, investasi ilegal, dan judi online,” ujarnya.
Mahendra menambahkan bahwa korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa yang memerlukan sinergi dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan untuk memberantasnya, termasuk peran penting keluarga insan OJK.
“OJK telah menutup lebih dari 6.000 rekening yang terindikasi terkait judi online di sejumlah bank, dan kami terus bekerja sama dengan kementerian, lembaga, serta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, menekankan pentingnya kerjasama seluruh stakeholder dalam memperkuat governansi dan integritas di sektor jasa keuangan.
“OJK mengajak seluruh stakeholder untuk berkolaborasi dalam memperkuat governansi dan integritas sektor jasa keuangan, demi tercapainya sektor yang berdaya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menuju Indonesia emas tahun 2045,” ungkap Sophia.
Pj Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Elen Setiadi, juga memberikan apresiasinya atas sinergi dan kolaborasi antara OJK dan Pemprov Sumatera Selatan dalam berbagai kebijakan strategis dan pengembangan ekonomi.
“Good governance bukan hanya sekedar jargon, tetapi kebutuhan utama dalam mengelola pemerintahan dan organisasi di era yang semakin kompleks ini,” katanya.
Acara ini diikuti lebih dari 3.000 peserta, baik secara fisik maupun daring, termasuk perwakilan asosiasi, pelaku usaha jasa keuangan, serta civitas academica dari berbagai universitas di Palembang.
Kegiatan dilanjutkan dengan Integrity Talk yang menghadirkan narasumber dari KPK RI dan KitaBisa, menegaskan komitmen OJK untuk terus memperkuat governansi dan integritas sektor jasa keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.