Walai.id, Slovenia – Pemerintah Republik Indonesia bersiap untuk mempercepat pelaksanaan Readiness Assessment Methodology (RAM) mengenai Panduan Etika Artificial Intelligence (AI) bersama negara-negara Anggota ASEAN dan Asia Pasifik, Slovenia pada 06/02/2024.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyatakan kesiapan Indonesia dalam menjadi pelaksana dialog interaktif antarnegara terkait implementasi ekosistem AI di wilayah masing-masing.
“Kami berdiskusi tentang kesiapan untuk menerapkan Panduan Etika AI dan siap untuk menjadi pelaksana pembahasan RAM Etika AI pada tahun 2024,” ujarnya dalam sebuah pertemuan di Brdo Congress Centre, Slovenia.
Nezar Patria menjelaskan bahwa sejumlah negara di ASEAN masih belum melaksanakan atau siap untuk RAM, tetapi ada beberapa yang menunjukkan kemauan dan keinginan untuk menjadi pelaksana.
Oleh karena itu, Indonesia bersama negara-negara lain di ASEAN berupaya mempercepat proses RAM ini.
Menurut Wamenkominfo, Pemerintah Indonesia meresponsif perkembangan AI dan berperan penting dalam pelaksanaan RAM Etika AI.
Hal ini mengingat pentingnya kolaborasi dari semua negara dalam memandang, memanfaatkan, dan mengatur AI, serta meningkatkan kapasitas SDM terkait tata kelola AI.
Sebagai teknologi terkini, Nezar Patria menekankan pentingnya partisipasi aktif semua pihak dalam merumuskan pengaturan tentang AI, karena teknologi AI akan menentukan masa depan dunia yang lebih inklusif.
Dalam konteks ini, prinsip “no one left behind” harus terus diterapkan untuk memastikan bahwa semua negara dapat memanfaatkan perkembangan AI secara adil dan berkelanjutan.