Walai.id, Yogyakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mengambil langkah konkret dalam mengembangkan ekosistem pemanfaatan teknologi digital yang inklusif.
Wamenkominfo Nezar Patria menegaskan komitmen Kementerian untuk memastikan bahwa transformasi digital nasional berlangsung secara positif, dengan memperhatikan dan melindungi kelompok rentan.
Dalam Seminar Nasional “Disinformasi dan Kelompok Rentan di Era Manipulasi Media Digital” di Wisma Magister Manajemen Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, pada Kamis (16/11/2023). Wamen Nezar Patria menyampaikan bahwa kesenjangan digital saat ini menjadi perhatian global, terutama karena dampak signifikan bagi kelompok rentan dan termarginalkan.

“Pendekatan inclusive digital transformation diharapkan mampu menjawab kebutuhan kelompok rentan serta memitigasi tendensi yang bisa memperparah kesenjangan digital yang ada,” ujarnya.
Berfokus pada tiga upaya strategis, Kementerian Kominfo berusaha menciptakan ekosistem digital yang dapat diakses oleh semua orang, mendukung penggunaan internet, dan aman. Pertama, melalui pemutusan akses dan penghapusan konten yang melanggar peraturan perundang-undangan. Sejak 17 Juli 2023 hingga 14 November 2023, Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses dan take down terhadap 962.719 konten.
Kedua, Kementerian Kominfo aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional untuk memperkuat tata kelola Internet global. Wamenkominfo menyebutkan kehadiran dan suara Indonesia dalam AI Safety Summit yang menghasilkan Bletchley Declaration sebagai contoh kontribusi Indonesia.
Ketiga, Kementerian Kominfo fokus pada penyusunan regulasi sebagai langkah penguatan tata kelola ekosistem digital yang aman dan inklusif. Mulai dari revisi UU ITE, penyusunan aturan turunan UU Perlindungan Data Pribadi, hingga formulasi Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Pedoman Etika AI.
“Wamenkominfo juga meminta dukungan sivitas akademika UGM agar penyusunan regulasi segera selesai sehingga bisa menghadirkan ekosistem digital Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Nezar Patria menekankan bahwa transformasi digital bukan semata-mata tentang teknologi, melainkan lebih fokus pada manusia. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem digital Indonesia yang inklusif, aman, memberdayakan, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.