News  

ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023 Hasilkan 10 Rekomendasi

Walai.id, Jakarta – ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023, yang diadakan pada tanggal 26 hingga 27 September 2023 dalam bentuk hybrid, telah resmi ditutup.

Dalam sesi penutupan, Indonesia menyambut baik 10 rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dalam dialog ini. Indonesia juga menegaskan pentingnya program perlindungan anak di dunia online, termasuk penguatan peraturan dan kerja sama internasional dalam penegakan hukumnya.

Nahar, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) pada 27/9/2023, mengatakan bahwa anak-anak menyukai internet sebagai tempat untuk bersosialisasi, belajar, dan beraktivitas menyenangkan. Namun, mereka juga menyadari adanya risiko dalam dunia maya yang dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap kekerasan dan eksploitasi online.

Nahar mengingatkan bahwa internet memberikan dampak positif bagi anak-anak, tetapi juga memiliki dampak negatif. Ia menekankan bahwa tantangan yang dihadapi anak-anak dalam dunia online akan terus berubah seiring perkembangan teknologi digital yang pesat.

Baca Juga :  Kemendag Selenggarakan Sosialisasi Permendag Nomor 20 dan 21 Tahun 2024

Kekerasan dan eksploitasi anak di dunia maya juga memiliki tantangan dalam penegakan hukum dan investigasi. Sifat tanpa batas dari dunia online dan jumlah besar materi yang harus diproses dapat menghambat keadilan. Ada juga stigma dan kriminalisasi yang mungkin memaksa korban untuk menarik laporannya.

Dalam konteks ini, Nahar menekankan pentingnya penelitian dan analisis berbasis anak yang fokus pada perkembangan digital serta penguatan sistem perlindungan anak di semua situasi. Ia juga menegaskan pentingnya program perlindungan atau pengamanan anak secara online, termasuk perkuatan peraturan dan kerja sama internasional dalam penegakan hukumnya.

Nahar menyoroti peran penting yang dimainkan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, orang tua, guru, dan masyarakat, dalam memastikan keselamatan anak-anak dalam dunia online. Ia mengajak untuk memperkuat jaringan antarmasyarakat, meningkatkan kapasitas, dan melakukan inovasi teknologi untuk melawan kekerasan dan eksploitasi anak di dunia maya.

Baca Juga :  Pembukaan Seleksi PPPK 2024: Pendaftaran Dibagi Menjadi Dua Periode

Rekomendasi yang dihasilkan dari ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023 termasuk pendidikan dan pelatihan bagi anak, guru, pengasuh, dan pejabat pemerintah mengenai perlindungan anak dalam dunia online, pencegahan perundungan siber, penguatan sistem perlindungan anak, perbaruan peraturan, advokasi, partisipasi anak dalam menciptakan lingkungan digital yang aman, penelitian yang berfokus pada anak, pedoman teknologi bertanggung jawab, pembentukan komunitas praktik, dan memastikan visi ASEAN 2045 mencerminkan hak-hak anak, termasuk perlindungan anak online.

Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi upaya ASEAN dan negara-negara anggotanya dalam meningkatkan perlindungan anak di dunia maya dan menghadapi tantangan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan