Walai.id, Nasional – Brigjen Whisnu Hermawan dari Dirtipideksus Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran aset atau asset tracing terhadap para tersangka robot trading Auto Trade Gold (ATG) dengan tujuan mengembalikan kerugian yang dialami oleh para korban.
“Saat ini penyidik sedang melakukan asset tracing untuk mengetahui bagaimana uang hasil kejahatan yang diperoleh oleh para tersangka digunakan, dan kami akan melakukan penyitaan. Dengan demikian, setelah persidangan selesai, kami berharap kerugian yang dialami oleh para korban dapat dikembalikan,” ungkap Whisnu dalam pernyataannya kepada wartawan pada Rabu (20/9/2023).
Selain itu, Whisnu juga menyatakan bahwa pihaknya terus berusaha mengejar satu tersangka lainnya yang masih buron dalam kasus penipuan ini. Tersangka yang masih buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) memiliki inisial YK.
“Kami masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka YK, yang juga merupakan pendiri dalam kasus ini,” kata Whisnu.
Selain YK yang masih buron, empat tersangka lainnya sudah berhasil ditangkap oleh Bareskrim. Mereka adalah Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo (DW), Chandra Bayu alias Bayu Walker (CB), IG, dan LD.
Sebelumnya, Whisnu menjelaskan bahwa Wahyu Kenzo adalah tersangka utama dalam kasus ini karena berperan sebagai pemilik atau pemilik usaha robot trading ATG dan juga diduga terlibat dalam penggelapan dana para anggota atau member robot trading ATG.
“Sebagian dana dari para anggota atau member yang digunakan untuk trading tidak seluruhnya diinvestasikan oleh DW. Oleh karena itu, dana para anggota digunakan untuk keperluan lain selain dari trading,” jelas Whisnu.
Dalam perkara ini, Wahyu Kenzo dan Bayu Walker sudah menjalani proses persidangan, sementara proses penyidikan terhadap tersangka IG dan LD masih berlangsung di Bareskrim.
Secara khusus, Whisnu menjelaskan bahwa LD dan IG berperan sebagai rekruter, merekrut sebanyak mungkin anggota atau member melalui berbagai media dengan penawaran yang menggiurkan.