Walai.id, Nasional – Industri ekonomi syariah dan produk halal Indonesia terus berkembang untuk memasuki pasar halal global. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-4 di dunia dalam ekonomi syariah, seperti yang dicatat dalam The State Global Islamic Economy Report 2022, Kamis 21/09/2023.
Pertumbuhan ini didorong oleh populasi besar umat Muslim di dunia, kesadaran yang meningkat terhadap produk halal, dan program nasional yang semakin banyak didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal.
Presiden Republik Indonesia telah menetapkan target agar Indonesia menjadi produsen produk halal terbesar di dunia pada tahun 2024.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, “Indonesia sebagai bangsa yang besar perlu memainkan peran sebagai pemimpin global di industri halal.”
Pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian besar terhadap pengembangan industri halal nasional. Kebijakan ini termasuk dalam Perpres Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN) 2020-2024.
Beberapa langkah untuk pemberdayaan industri halal termasuk penyusunan kebijakan industri halal, penguatan infrastruktur industri halal, penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), pemberian insentif fiskal dan non-fiskal untuk industri halal, kerja sama internasional untuk akses bahan baku halal dan ekspansi pasar, serta literasi dan promosi industri halal.
Dalam upaya mempromosikan industri halal nasional, Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan KBRI Astana dan BPJPH Kementerian Agama dalam Halal Expo Almaty 2023 di Almaty, Kazakhstan, pada tanggal 15-16 September 2023. Pameran internasional ini dihadiri oleh lebih dari seratus perusahaan manufaktur produk halal dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kepala PPIH, Mohammad Ari Kurnia Taufik, mengatakan, “Indonesia ingin menjadi bagian dari gaya hidup halal di Kazakhstan. Kami mengundang potensial buyer Kazakhstan untuk bekerja sama, dan kami juga mengundang perusahaan industri Kazakhstan untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di Kawasan Industri Halal (KIH) yang ada di Indonesia.”
Pada acara ini, Kementerian Perindustrian membawa produk dari 20 perusahaan industri halal dan perusahaan KIH Indonesia, yang mencakup berbagai produk halal seperti makanan dan minuman, kopi, cokelat, minuman tradisional, suplemen herbal, produk perawatan rumah, kosmetik, dan modest fashion.
Kazakhstan adalah ekonomi terbesar di Asia Tengah dengan penduduk hampir 20 juta jiwa yang mayoritas beragama Islam. Halal Expo Almaty adalah platform tahunan untuk mempromosikan produsen produk halal domestik dan internasional di Kazakhstan serta tempat diskusi para ahli tentang standar dan sertifikasi halal. Banyak pengusaha dan distributor Kazakhstan telah menunjukkan minat serius untuk mengimpor produk halal Indonesia.
Mohammad Ari Kurnia Taufik menambahkan, “Untuk mendukung masuknya produk industri halal Indonesia ke Kazakhstan, kami percaya bahwa perlu adanya pameran yang lebih besar dan khusus yang menampilkan produk halal Indonesia, seperti Indonesia Halal Industry Expo in Kazakhstan.”