Walai.id, Mataram – Pemerintah Indonesia sedang mendorong konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai langkah strategis dalam menghadapi pertumbuhan kendaraan bermotor, Rabu 13/9/2023.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) telah menjalankan pelatihan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 3 Mataram untuk melatih kemampuan pelajar dalam mengkonversi dan melakukan perbaikan kendaraan listrik.
Kepala PPSDM KEBTKE, A. Susetyo Edi Prabowo, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan tenaga teknis yang memiliki keterampilan dalam konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. Pelatihan ini melibatkan 22 peserta dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bengkel sepeda motor, SMK, dan Balai Latihan Kerja (BLK) di sekitar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Pelatihan ini diselenggarakan untuk menciptakan tenaga teknis dalam konversi sepeda motor, dan juga mendukung pelaksanaan pemberian bantuan pemerintah dalam program konversi sepeda motor listrik,” ujar Susetyo Edi.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 15 September 2023 mencakup berbagai aspek terkait regulasi kendaraan bermotor berbasis baterai, konversi sepeda motor listrik, standar uji, pembiayaan, pembuatan SUT (Surat Izin Usaha Tenaga Listrik) dan SRUT (Surat Rekomendasi Usaha Tenaga Listrik), Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penggunaan komponen pasca konversi, serta pemeriksaan dan pengujian fisik sepeda motor. Selain itu, pelatihan ini juga mencakup pengecekan legalitas dokumen, penggunaan komponen pasca konversi, pengenalan komponen sepeda motor listrik, dan pemasangan peralatan sepeda motor listrik.
Direktur Konservasi Energi Gigih Udi Atmo menekankan bahwa penyelenggaraan pelatihan di NTB ini akan menjadi awal pertumbuhan bengkel-bengkel konversi di luar Pulau Jawa. Program konversi sebelumnya lebih terpusat di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sehingga keberadaan bengkel konversi di luar Pulau Jawa masih terbatas, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Gigih berharap bahwa pelatihan ini akan menjadi langkah awal yang baik bagi pelajar SMK yang berpartisipasi dalam transformasi kendaraan listrik, dan pengenalan dasar serta pelatihan langsung akan memudahkan pemahaman mereka. Dukungan penuh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas ESDM NTB diharapkan dapat membantu mewujudkan perubahan signifikan dalam mengadopsi kendaraan listrik, khususnya di Provinsi NTB.
“Kami berharap dengan program ini, akan muncul lebih banyak bengkel konversi di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali, seperti di NTB, diikuti oleh wilayah-wilayah lainnya. Ini akan sangat mendukung program pemerintah dalam upaya efisiensi dan konservasi energi,” tambahnya.