News  

Presiden Jokowi Tinjau Ketersediaan Stok Cadangan Beras di Gudang Bulog

Walai.id, Bogor – Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan terhadap ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin, 11 September 2023.

Dalam pernyataannya setelah peninjauan, Presiden memastikan bahwa stok beras nasional yang tersimpan di Gudang Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton.

“Ada sudah yang di dalam gudang 1,6 juta, dalam perjalanan 400 ribu ton sehingga akan ada stok 2 juta. Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta, normal. Ini kita memiliki 2 juta, sehingga kita tidak usah khawatir,” ujar Presiden.

Meskipun stok beras di Gudang Bulog mencukupi, Presiden menyatakan bahwa pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi. Langkah ini juga bertujuan untuk mengurangi potensi kenaikan harga beras di pasaran akibat fenomena El Nino yang mempengaruhi banyak negara.

Baca Juga :  UNA’IM dan DSI Siap Gelar World Conference on Mediation di Baliem Forum 2025

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok. Harus itu untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan karena memang produksi pasti turun karena El Nino, meskipun saya lihat angkanya juga tidak banyak,” tambahnya.

Presiden juga telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia. Proses negosiasi akan dilakukan oleh Bulog untuk menentukan apakah transaksi tersebut akan terwujud.

“Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRT juga dengan Premier Li. Stok kita sudah banyak, tapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa. Tidak untuk sekarang, tapi untuk rencana tahun depan juga mengantisipasi,” tambahnya.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Apresiasi Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang Aman dan Tertib

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyalurkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga beras. Distribusi bantuan pangan ini akan dilakukan mulai bulan September hingga November.

“Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November. Kalau stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” ucapnya.

Presiden Jokowi dalam kunjungannya didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Tinggalkan Balasan