News  

Aplikasi Smart Tourism dan Infrastructure Hospitality Majukan ICT Sektor Parekraf

Walai.id, Malang – Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut baik diluncurkannya aplikasi Smart Tourism and Infrastructure Hospitality yang menyediakan informasi lengkap tentang pariwisata dan ekonomi kreatif di Malang, seperti destinasi wisata hingga kuliner.

Menparekraf Sandiaga saat menghadiri peluncuran “Smart Tourism & Infrastructure Hospitality” di Universitas Merdeka Malang, pada Rabu (29/07/2022), mengatakan, kehadiran aplikasi smart tourism dan infrastructure hospitality juga merupakan langkah tepat dalam memajukan Information Communications Technologies (ICT) pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. 

ICT merupakan salah satu pilar penilaian dalam “Travel and Tourism Development Index (TTDI)” dimana dalam penilaian tahun 2021 lalu Indonesia menempati peringkat 32 dunia atau naik 8 peringkat dari posisi sebelumnya (peringkat 40). 

“Smart tourism dan infrastructure hospitality adalah bagian kolaborasi pentahelix untuk menghadirkan perbaikan di salah satu indikator pariwisata. Dan ini merupakan langkah yang saya apresiasi. Smart tourism dan infrastructure hospitality ini bisa memajukan Information and Communications Technologies (ICT), sehingga (diharapkan) bisa menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Baca Juga :  Presiden Jokowi Kunjungi Pasar Rakyat Kefamenanu, Cek Harga dan Pamit Kewarga

Menparekraf juga menilai adanya smart toursm dan infrastructure hospitality bisa membantu meningkatkan pendapatan pelaku parekraf. Hal ini karena teknologi mampu membuka begitu banyak lapangan kerja.

“Semoga seluruh pemangku kepentingan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terus berupaya untuk bergerak cepat mengikuti pesatnya perkembangan teknologi membantu memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia pascapandemi COVID-19,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Sandiaga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap industri pariwisata di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga berdampak pada arah pengembangan pariwisata yang kini bergeser dari mass tourism ke arah quality tourism. 

Quality tourism bukan hanya menjawab bagaimana standar kualitas pariwisata yang baik bisa terwujud dan dikembangkan, akan tetapi bagaimana pariwisata berkualitas mampu mengintegrasikan unsur-unsur kepariwisataan, seperti daya tarik, aksesibilitas, amenitas, tata kelola, aktivitas, layanan, serta jaminan keamanan dan kesehatan terhadap wisatawan.

Baca Juga :  Ketua Umum PRJ Saiful Chaniago: Utamakan Silaturahmi, Jakarta Kota Teladan Toleransi

Tak hanya itu, perubahan demografi, kemajuan teknologi, dan perubahan perilaku konsumen juga membentuk arah baru industri pariwisata. Salah satunya adalah Digitalisasi. Tren digital tourism menjadi lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Wisatawan juga mulai bergeser ke arah digital. Hal ini terlihat dari aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan, pre-on-post journey, hampir seluruhnya dilakukan secara digital. Oleh karena itu, smart tourism dan infrastructure hospitality penting di era sekarang,” ujar Menparekraf. 

Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Hengky Hotma Parlindungan Manurung; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; serta Staf Khusus Menparekraf Bidang Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Strategis dan Prioritas, Panji Gurnadi Danuhusodo. 

Turut hadir Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko; Ketua Umum Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Malang, Kol. (Purn) H. Toegino Sokarno; serta Rektor Universitas Merdeka Malang, Anwar Sanusi.

Tinggalkan Balasan