Berita  

Beri Kuliah Umum di UIN Alauddin, Sufirman Ajak Mahasiswa Ikut Jaga Kualitas Pemilu

Walai.id, Maros – Ketua Bawaslu Kabupaten Maros, Sufirman mengajak mahasiswa dan para akademisi ikut menjaga kualitas pemilu yang berintegritas.

Ajakan tersebut disampaikan saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, pada hari Rabu (22/06) beberapa hari lalu.

“Kampus merupakan salah satu elemen penting dalam meningkatkan kesadaran partisipasi politik masyarakat, karena dari kampus masyarakat ilmiah hadir dan masyarakat terdidik, dan jika energi ini digunakan dalam rangka mengawal pelaksanaan pemilu, maka saya punya keyakinan kualitas pemilu dan demokrasi kedepan akan baik”, ungkapnya di hadapan puluhan Mahasiswa.

Baca Juga :  Maudu’ Ada’ Kalabbirang Ri Marusu Berlangsung Meriah di Balla Lompoa Maros

Terlibat dalam pengawasan pemilu kata dia, bisa dilakukan dengan hal sederhana termasuk dengan tidak melakukan politik uang. Ini juga, menurut Sufirman bagian dari mengamalkan ajaran agama yang didalami para Mahasiswa dalam studinya di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

“Melalui gerakan kecil dan tidak mahal, mahasiswa bisa mendorong gerakan besar dalam mengawal pelaksanaan pemilu kedepan, melalui pengawasan partisipatif bersama Bawaslu”, terang Kordinator Divisi SDM, Organisasi dan Datin Bawaslu Maros itu.

Baca Juga :  Ketua GP Ansor Maros Kecam Pelecehan Terhadap Dokter PNS di RS Ainun Habibie, Desak Tindakan Tegas

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Magister Ilmu Politik Unhas itu juga mengapresiasi Civitas Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin yang telah memberikan ruang kepada Bawaslu untuk mentransfer gagasan pengawasan partisipatif kepada para mahasiswa.

“Trimakasih telah mengundang dan mempercayakan Bawaslu Kabupaten Maros menjadi narasumber tata kelola pemilu untuk Mahasiswa. Karena memang pada subtansinya, pemilu adalah kedaulatan rakyat yang kita terjemahkan ke dalam peningkatan partisipasi politik masyarakat melalui sosialisasi dan pendidikan politik”, pungkasnya. (Rls).

Tinggalkan Balasan