News  

Bupati Maros Dalami Penyebab Ambruknya Jembatan Pucak

Walai.id, Maros – Bupati Maros, H. AS. Chaidir Syam bersama anggota Komisi 2 DPRD melakukan  peninjauan lokasi ambruknya jembatan di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu.

Dalam kunjungannya, Chaidir Syam  melihat langsung patahan jembatan yang ambruk, yang sebelumnya menghubungkan desa Pucak dengan Desa Tompobulu di wilayah itu.

Selain itu, pihaknya juga tengah mendalami penyebab ambruknya jembatan sepanjang 7 meter dengan lebar 5 meter.

“Kami masih mencari tahu penyebab ambruknya jembatan ini, apakah karena pondasi jembatan yang tergerus air sungai atau bagaimana”.  Katanya, Jumat (20/05/2022).

Untuk memperbaiki jembatan penghubung ini kata Chaidir, setidaknya bisa menghabiskan anggaran   sekitar Rp950 juta.

Baca Juga :  Bupati Maros dan Forkopimda Meriahkan Senam HUT Maros ke-66

“Dinas Pekerjaan Umum sudah merencanakan anggarannya ditaksir Rp950 juta untuk perbaikan kembali jembatan ini”.  Terangnya.

Pihaknya juga saat ini sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terkait penyebab ambruknya jembatan.

“Kita sedang berdiskusi juga dengan badan bencana apakah jembatan ini memang ambruk gara gara bencana banjir atau karena apa”. Ucapnya.

Dia mengatakan jika telah ada keterangan dari badan bencana maka proses pengerjaan jembatan akan segera dilakukan.

“Jika ambruknya karena tergerus air sungai maka kita akan menggunakan dana badan bencana”. Bebernya.

Namun jika kerusakan dipengaruhi oleh faktor lain lanjut Chaidir, maka akan dianggarkan di APBD perubahan.

Baca Juga :  Kejari Maros Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Internet

“Karena jembatan tersebut sudah cukup tua. kira-kira 25 tahun, dan kita juga telah komunikasikan dengan DPRD terkait penganggarannya”.  Ucapnya.

Diperkirakan perbaikan jembatan akan selesai dalam waktu tiga bulan.

“Perencanaanya telah tuntas dari Dinas PU, kita berharap secepatnya”. Ungkapnya.

Dia mengatakan untuk sementara masyarakat harus melalui jalur alternatif terlebih dahulu, namun jalurnya hanya boleh dilalui maksimal kendaraan roda 4 yang kecil.

“Jalan alternatifnya memang sempit, yang penting perekonomiam bisa berjalan dengan baik”. Tutupnya.

Diketahui jembatan tersebut sebelumnya ambruk pada minggu 15 Mei dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Tinggalkan Balasan