News  

Dinas Pendidikan Maros Menggelar Workshop Pendampingan Penulisan Buku

Walai.id, MAROS – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Maros menggelar workshop dan pendampingan penulisan buku bagi guru. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari di Baruga A Kantor Bupati Maros, Senin (14/3/2022).

Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari mengungkap rasa senangnya terhadap Maros yang sudah ditunjuk sebagai role model (percontohan) kabupaten literasi. Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk untuk memaksimalkan Maros sebagai Kabupaten Literasi.

“Awal jalan kita ikutkan pada kegiatan musrenbang di 14 Kecamatan. Setiap musrenbang selain stand UMKM, kita juga siapkan pojok literasi. Ini untuk menghadirkan kembali kepedulian masyarakat tentang buku,” ungkapnya.

Bunda literasi dari 14 Kecamatan telah berhasil menyumbangkan 2.200 buku. Sumbangan buku ini menjadi bentuk dukungan terhadap Maros sebagai Kabupaten Literasi. Kecamatan Cenrana menjadi kecamatan dengan penyumbang buku terbanyak.

“Sebenarnya pojok literasi ini hanya kegiatan spontan untuk mengukur kepedulian masyarakat terhadap minat baca. Ternyata alhamdulillah, kami mendapat respon positif, terlebih Kecamatan Cenrana yang berhasil menggerakkan semua sektornya dan mengumpulkan 600 buku,” beber Suhartina.

Baca Juga :  Polemik Kepemilikan Lahan di Desa Temmappaduae Maros, Kuasa Hukum Ingin Semua Terbuka Atas Hak Ahli Waris

Wabup Maros yang juga merupakan Bunda Literasi Kabupaten Maros ini juga mengatakan, mengapresiasi bunda literasi yang ada di tiap kecamatan, pelantikan di bulan Mei kedepan akan dilakukan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional sangat mengapresiasi kegiatan literasi yang telah dilakukan di Kabupaten Maros 

Wanita yang kerap disapa Hati ini juga menjelaskan enam jenis literasi yakni literasi menulis membaca, literasi numerisasi, literasi finansial, literasi sains, literasi budaya dan literasi digital. Dari keenam literasi ini, Hati menyebutkan, kegiatan literasi saat ini fokus pada literasi membaca dan menulis.

“Kami tetap akan menjalankan keenam literasi ini, hanya saja untuk saat ini difokuskan pada literasi membaca dan menulis. Untuk itu, kami akan menyarankan setiap sekolah bisa menghasilkan satu buku satu sekolah,” sebutnya.

Karya yang dihasilkan dari aksi “satu buku satu sekolah” akan launching serentak pada 2 Mei kedepan. Dihadapan para peserta, Hati mengungkap akan terjun ke sekolah-sekolah untuk berkunjung dan meninjau langsung kondisi sekolah. Terlebih memperhatikan kondisi perpustakaan dan kondisi stok buku yang ada.

Sementara itu, Kabid Ketenagaan Disdikbud, Abdul Muis mengungkap, workshop dan pendampingan penulisan buku bagi guru dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai cermin keprofesionalan seorang guru. 

Baca Juga :  Irfan AB Terima Keluhan Warga Maros Saat Kunjungan Pengawasan

“Kegiatan ini mendukung pemerintah dalam program kabupaten literasi. Workshop dan pendampingan akan berlangsung selama satu bulan sejak 14/3/2022 sampai 14/4/2022,” sebutnya.

Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari masing-masing TK, SD, dan SMP se Kabupaten Maros. Melalui pendampingan ini, setiap peserta diharap dapat menghadirkan karya tulis dalam bentuk buku.

Pada kesempatan yang sama, Andi Muhammad Irfan AB berharap Workshop Ini melahirkan Guru-guru yang mampu menulis dan melahirkan buku.

“Kita berharap workshop penulisan buku bisa melahirkan guru-guru yang mampu menulis, bahkan lebih jauh mampu melahirkan karya berupa buku”, Papar Anggota DPRD Provinsi Sulsel ini.

Irfan AB anggota Dewan Komisi E Provinsi Sulsel yang membidangi Pendidikan dan Perpustakaan, hadir dikegiatan Workshop untuk memberikan sedikit pengarahan kepada Guru-guru tentang pentingnya Guru-guru menulis dan melahirkan Buku.

Kegiatan juga dirangkaikan dengan penyerahan buku dari karya guru kepada Bunda Literasi.

Tinggalkan Balasan