Walai.id, Jakarta – Proses restrukturisasi dan transformasi PT Krakatau Steel (persero) Tbk selama periode 2021 dinilai telah berjalan dengan sukses.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN), Erick Thohir, mengatakan kesuksesan transformasi ini terlihat dari catatan laba yang berhasil dibukukan perusahaan hingga mencapai Rp1,06 triliun pada November 2021, dari sebelumnya merugi selama delapan tahun, sejak 2021.
“Sampai dengan akhir tahun 2021 (Krakatau Steel) telah sukses menjalankan restrukturisasi dan transformasi,” ujar Menteri BUMN dalam akun resmi media sosial Instagram miliknya, pada Rabu (5/1/2021).
Menurut Menteri BUMN, kesuksesan restrukturisasi membuat perseroan berhasil meraih rekor produksi hot roller coil (HRC) atau baja gulungan hitam dan cold roller coil(CRC) atau baja gulungan putih.
Dalam hal ini, Krakatau Steel dinilai telah membuktikan kinerja perseroan yang semakin efisien dan kompetitif.
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga mencapai beberapa inisiatif strategis, seperti pembangunan pabrik pengolahan Hot Strip Mill (HSM) kedua yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada September 2021 dan peluncuran platform KRASmart marketplace pada Oktober 2021.
“(peluncuran KRASmart) sebagai wujud transformasi digital BUMN di era 4.0,” imbuhnya.
Menteri BUMN menambahkan, di sisi keuangan, Krakatau Steel juga mencatat kinerja ppositif dengan membayar kewajiban penyelesaian utang Tranche B kepada tiga bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sebesar Rp2,7 triliun pada Desember 2021.
Erick meminta supaya transformasi perseroan bidang industri manufaktur ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan untuk menambah daya saingnya kedepan dalam menghadapi serbuan berbagai produk baja dari luar negeri.
“Transformasi dan restrukturisasi Krakatau Steel akan terus berlanjut untuk peningkatan Kinerja yang lebih baik, untuk Krakatau Steel tangguh, Krakatau Steel untuk Indonesia,” tuturnya.