WALAI.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari US – ASEAN Business Council yang mewakili 39 korporasi besar berskala global yang berbasis di Indonesia, Singapura, Hongkong dan Amerika Serikat secara virtual pada Selasa (24/08).
Dalam pertemuan tersebut, pembahasan difokuskan pada potensi kerjasama yang dapat dilakukan untuk mempercepat Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).
Pertemuan dibuka oleh Chairman, President dan CEO dari US – ASEAN Business Council, Ted Osius yang memperkenalkan delegasinya, termasuk Batara Sianturi, Vice Chairman dari US – ASEAN Business Council.
Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk berkolaborasi dengan pelaku bisnis agar pemulihan ekonomi nasional dapat dipercepat, sejalan dengan pemulihan ekonomi global.
“Seperti kita ketahui bersama, pertumbuhan ekonomi global sudah on track. Tiongkok dan Amerika Serikat bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi tinggi di angka 7,9% dan 12,2% year on year. Pemerintah Indonesia optimistis, pemulihan ekonomi akan segera terwujud jika kolaborasi global terus ditingkatkan,” ujar Menko Airlangga.
Ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 7,07% (YoY) pada kuartal kedua tahun ini. Angka pertumbuhan tertinggi secara kuartal sejak krisis 2007 – 2008 silam.
Pertumbuhan ini juga tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di kawasan. Namun, Pemerintah Indonesia juga mewaspadai angka pertumbuhan yang relatif lebih rendah pada kuartal ketiga tahun ini, karena melonjaknya kasus positif Covid-19 akibat varian Delta. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat dengan memberlakukan PPKM secara lebih ketat yang terbukti efektif menekan jumlah kasus aktif dan juga tingkat penularan kasus Covid-19.
Selain itu, Pemerintah juga terus mempercepat program vaksinasi nasional. Sekitar 90,68 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia dimana 58 juta diantaranya merupakan vaksin dosis pertama dan 32,23 juta adalah vaksinasi dosis kedua.
“Kolaborasi dengan dunia usaha sangatlah penting untuk memastikan ketersediaan vaksin tetap terjaga, dan juga pelaksanaan program vaksinasi untuk daerah yang remote agar segera tercipta kekebalan komunal atau herd immunity,” ujar Menko Airlangga.