News  

Dorong UMKM Menuju Tingkatan Lebih Tinggi dan Ekspor, Pemerintah Siapkan Ekosistem

Walai.id, Nasional – Upaya untuk meningkatkan kelas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, terus diupayakan. Tujuannya adalah agar UMKM mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian serta mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Sektor UMKM memberikan kontribusi sebesar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), atau sekitar Rp9.580 triliun. Kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja bahkan mencapai 97% dari total tenaga kerja. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM, yang berjumlah 99% dari total unit usaha.

“Setiap kali menghadapi krisis, UMKM menjadi sandaran atau buffer yang memiliki ketahanan dan mampu pulih dengan cepat. Oleh karena itu, pengembangan UMKM menjadi kondisi yang mutlak harus dipertahankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memberikan pidato utama dalam acara Kajian Buku Pembiayaan UMKM di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (24/08/2023).

Baca Juga :  Menhut Raja Juli Antoni Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Agam

Dalam konteks ini, UMKM didorong untuk berkembang hingga mencapai dimensi global di masa mendatang, dengan tujuan meningkatkan partisipasi dalam rantai nilai global. Pemerintah melihat bahwa salah satu strategi untuk mencapai peningkatan kelas UMKM dan mendorong UMKM agar dapat ekspor adalah melalui peningkatan akses terhadap pembiayaan. Pembiayaan menjadi faktor penting yang dapat mempercepat perkembangan UMKM.

Pemerintah telah menyediakan beragam bentuk pembiayaan, mulai dari skala ultra mikro hingga usaha menengah. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu bentuk dukungan pembiayaan UMKM yang menawarkan suku bunga rendah dan persyaratan yang mudah. Pembiayaan ultra mikro juga dijalankan melalui pendanaan dari APBN, dana bergulir, dan pembiayaan syariah, yang disalurkan melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

Menteri Koordinator Airlangga juga menjelaskan bahwa untuk menjalankan penyaluran pembiayaan UMKM secara optimal, Pemerintah sedang mengintegrasikan berbagai program yang telah ada, baik di tahap awal maupun tahap akhir. Dengan adanya ekosistem pembiayaan yang terpadu, mulai dari program bantuan sosial hingga pembiayaan komersial lembaga keuangan, diharapkan dapat mendorong lebih banyak UMKM untuk naik kelas dan berpartisipasi dalam ekspor.

Baca Juga :  OJK Dorong Industri Jasa Keuangan Perkuat Ketangguhan dan Akselerasi Kontribusi terhadap Perekonomian Nasional

“Kami saat ini fokus pada sektor produktif untuk memastikan penyaluran pembiayaan UMKM berjalan lebih baik. Melalui ekosistem pembiayaan yang terpadu, mulai dari program bantuan sosial hingga program komersial keuangan, kami berharap UMKM dapat segera naik kelas,” tutur Menteri Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyoroti bahwa pencapaian ekonomi Indonesia saat ini tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi dari seluruh pihak, termasuk akademisi. Ia berharap bahwa buku yang diseminarkan dalam acara ini dapat melengkapi pengetahuan bagi akademisi dan pembuat kebijakan dalam memantau dan mengevaluasi berbagai kebijakan/program Pemerintah, khususnya yang terkait dengan ekosistem UMKM.

Tinggalkan Balasan