News  

Kemenperin Percepat Transformasi Digital IKM Lewat Pemanfaatan Teknologi AI

Walai.id, Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong percepatan transformasi digital bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Upaya ini diwujudkan lewat kerja sama antara Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) dan PT Media Wave Interaktif (MWX), yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada Workshop Pemanfaatan AI untuk IKM di Bogor, Jumat (14/11/2025).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa AI kini menjadi salah satu pilar utama dalam peningkatan daya saing industri nasional. “Di tengah arus perubahan teknologi, AI berperan penting dalam mendorong efisiensi, inovasi, dan daya saing sektor industri,” ujarnya.

Menurut Agus, teknologi AI tidak hanya berfungsi dalam otomatisasi proses, tetapi juga memberikan keunggulan analisis data secara cepat dan presisi. Dengan penerapan AI, industri dinilai dapat meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan rantai pasok, serta menghasilkan produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.

Indonesia memiliki 4,43 juta unit usaha IKM yang menyerap lebih dari 12,8 juta tenaga kerja. Oleh karena itu, percepatan transformasi digital dinilai sebagai kebutuhan mendesak. Kemenperin mencatat bahwa pada Triwulan III 2025, sektor manufaktur tumbuh 5,58 persen dengan kontribusi 17,39 persen terhadap PDB, dan IKM turut menjadi bagian penting dalam menopang struktur industri.

Baca Juga :  Kepala BMKG Tekankan Kesiapsiagaan Bencana sebagai Budaya Nasional

Melalui program e-Smart IKM, Ditjen IKMA telah memberikan pelatihan digital kepada 31.306 pelaku IKM hingga Triwulan III 2025, mencakup literasi digital, onboarding marketplace, dan pemanfaatan teknologi untuk proses bisnis. Namun hasil self-assessment INDI 4.0 menunjukkan skor rata-rata IKM baru mencapai 1,45 sehingga adopsi teknologi dinilai masih perlu didorong.

Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, menyampaikan bahwa kerja sama dengan MediaWave diharapkan memudahkan IKM mengakses teknologi AI secara lebih terjangkau. Ia mengutip riset Amazon Web Services (AWS) & Strand Partners yang menunjukkan bahwa 59 persen perusahaan pengguna AI di Indonesia mengalami peningkatan pendapatan hingga rata-rata 16 persen.

Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut menjadi bagian dari rangkaian Workshop Pemanfaatan AI untuk IKM yang berlangsung pada 13–14 November 2025 di Hotel Ibis Styles Bogor Pajajaran. Sebanyak 65 pelaku IKM mengikuti pelatihan dengan materi mencakup transformasi digital, adopsi INDI 4.0, serta sosialisasi pedoman keamanan siber bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

MediaWave juga memberikan pelatihan teknis terkait penggunaan AI dalam proses produksi, pemasaran digital, dan sistem penjualan sehingga peserta dapat langsung menerapkannya dalam kegiatan operasional.

Baca Juga :  Kemendikdasmen Tegaskan Wajib Belajar Prasekolah Hanya Berhasil dengan Partisipasi Semesta

Reni menegaskan bahwa transformasi digital harus berjalan seiring dengan penguatan keamanan siber. “Keamanan siber kini menjadi kebutuhan strategis untuk menjaga keandalan sistem dan kepercayaan publik. Implementasi cybersecurity framework, peningkatan literasi digital, serta tata kelola data perlu berjalan seiring dengan inovasi teknologi,” jelasnya.

Melalui kerja sama ini, pelaku IKM memperoleh akses ke platform AI untuk pembuatan konten pemasaran otomatis, penyusunan rencana bisnis, pengelolaan laporan keuangan, keamanan siber, hingga riset pengembangan produk.

Founder dan CEO MediaWave, Yose Rizal, menuturkan bahwa teknologi AI mampu mempercepat proses bisnis IKM secara signifikan. “AI bisa menyelesaikan pekerjaan dua hingga lima kali lebih cepat dengan biaya lebih rendah. Masih ada kesenjangan teknologi, karena 90 persen UMKM global belum memiliki akses tools AI. Kami berharap kolaborasi dengan Kemenperin mempercepat adopsi di puluhan ribu IKM,” katanya.

Kemenperin menilai kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk memperluas pemanfaatan teknologi digital di sektor IKM. Ke depan, fasilitasi penggunaan AI akan terus diperkuat agar pelaku IKM semakin kompetitif baik di pasar domestik maupun internasional.