News  

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Resmikan Sekolah Terpadu Samarinda sebagai Model Pendidikan Unggul

Walai.id, Samarinda – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan Sekolah Terpadu Samarinda yang terdiri atas tiga jenjang pendidikan: SD Negeri 028 Sungai Kunjang, SMP Negeri 16 Samarinda, dan SMA Prestasi Samarinda.

Sekolah ini dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Samarinda dan diharapkan menjadi model sekolah unggul non-asrama yang mengintegrasikan mutu akademik, karakter, serta fasilitas pendidikan modern.

Menteri Mu’ti menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun, atas komitmen menghadirkan sekolah terpadu gratis bagi masyarakat.

“Ini bukan hanya sekolah bertaraf internasional, tapi juga sekolah gratis. Komitmen seperti ini akan melahirkan generasi Samarinda yang unggul, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga tingkat nasional bahkan dunia,” ujarnya, Dalam sambutannya di Samarinda, Selasa (30/09/2025Mendikdasmen Abdul Mu’ti resmikan Sekolah Terpadu Samarinda sebagai model sekolah unggul non-asrama dengan kurikulum bilingual.),

Baca Juga :  OJK Lantik Sejumlah Pejabat Strategis untuk Perkuat Pengawasan dan Edukasi Keuangan

Ia menilai kehadiran kurikulum bilingual yang memadukan Kurikulum Merdeka Nasional dengan kurikulum Cambridge merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda menghadapi era global. Bahasa Inggris ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib mulai kelas 3 SD, disertai penguatan bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Math).

Selain itu, Menteri Mu’ti menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia unggul melalui wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari PAUD. Program ini didukung dengan kebijakan nasional pemberian makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menambahkan bahwa pembangunan sekolah terpadu ini menitikberatkan pada kualitas dan integritas. Seleksi guru, kepala sekolah, hingga siswa dilakukan secara ketat dan transparan. “Kualitas hanya bisa lahir dari integritas,” tegasnya.

Sekolah Terpadu Samarinda berdiri di atas lahan seluas 1,8 hektare dengan target 36 rombongan belajar. Fasilitasnya mencakup laboratorium, perpustakaan multimedia, ruang pembelajaran digital, sarana olahraga, hingga ruang seni. Kawasan sekolah juga akan dikembangkan dengan koridor hijau serta akses langsung ke masjid.

Baca Juga :  Wamendikdasmen: “Guru yang Jujur Adalah Buku Pelajaran Terbaik”

Menteri Mu’ti menilai fasilitas teknologi seperti Interactive Flat Panel (IFP) akan mendorong pembelajaran mendalam (deep learning). “Saya melihat langsung siswa lebih aktif dan termotivasi. Presiden bahkan menargetkan setiap sekolah minimal memiliki satu perangkat IFP,” katanya.

Ia menambahkan, sekolah ini akan dijadikan referensi pengembangan sekolah unggul non-asrama di setiap kecamatan. “Tahun ini ada 15.850 sekolah yang direvitalisasi, naik lebih dari 30 persen dari target awal. Semoga inspirasi dari Samarinda bisa dikembangkan di daerah lain,” ungkapnya.

Peresmian Sekolah Terpadu Samarinda ini menjadi simbol nyata kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam menghadirkan pendidikan berkualitas. Dengan sarana modern dan kurikulum global, Samarinda diharapkan mampu melahirkan generasi emas Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global.