News  

Wamenkomdigi Nezar Patria: Edge AI Kunci Inovasi Industri dan Ekonomi Digital

Walai.id, JAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan pentingnya pemanfaatan Edge Artificial Intelligence (Edge AI) untuk mendorong inovasi industri, memperkuat daya saing nasional, dan memastikan transformasi digital berjalan etis.

“AI hari ini bukan sekadar teknologi, tapi sudah menjadi kekuatan geopolitik. Karena itu Indonesia harus siap dengan ekosistem yang sehat, beretika, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Nezar dalam Seminar “Stimulating Industrial Innovations through Edge AI” di Jakarta Pusat, pada Selasa (23/09/2025).

Nezar menjelaskan bahwa perkembangan AI saat ini sangat cepat, mencakup Generative AI, Agentic AI, Edge AI, hingga Physical AI. Pemerintah, katanya, tengah memfinalkan Peta Jalan AI Nasional lima tahun ke depan yang sejalan dengan visi Indonesia Digital 2045 dan Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :  Menhut Raja Juli Antoni: Badak Harus Tetap Hidup Bersama Kita

Menurutnya, Indonesia masih berada pada tahap awal adopsi AI, tetapi penggunaannya semakin meluas. Dua tantangan utama yang harus segera dijawab adalah penyediaan infrastruktur digital dan pengembangan talenta AI.

“Talenta kita tidak boleh hanya berhenti sebagai pengguna. Indonesia harus melahirkan pengembang dan inovator AI,” tegas Nezar.

Ia juga mengingatkan potensi risiko sosial seperti hubungan emosional manusia dengan AI (synthetic relationship) dan ancaman disrupsi tenaga kerja. Beberapa negara bahkan mulai mempertimbangkan skema robot taxation serta memastikan peran manusia tetap ada melalui konsep human in the loop.

Baca Juga :  Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Bill Gates di New York

“Peta Jalan AI Nasional menegaskan prinsip human-centric. AI harus menjadi solusi, bukan ancaman bagi masyarakat,” tambahnya.

Lebih jauh, Nezar menyebut Edge AI memiliki potensi besar untuk sektor kesehatan, pertanian, dan manufaktur, sekaligus memperkuat ketahanan data nasional. Pemerintah pun mendorong percepatan adopsi 5G, termasuk melalui lelang spektrum 1,4 GHz dan 2,6 GHz.

“Edge AI membuka peluang besar jika kita dekatkan dengan problem konkret masyarakat. Pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas harus bersinergi membangun ekosistem AI yang berkelanjutan,” pungkasnya.