News  

Badan Bahasa Luncurkan 3.270 Buku Terjemahan Cerita Anak di Pesta Literasi

Walai.id, Bogor – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan 3.270 judul buku terjemahan cerita anak dalam ajang Pesta Literasi Indonesia 2025 yang digelar di Kebun Raya Bogor. Acara ini mengusung tema “Cerita Khatulistiwa” dan menjadi momentum kolaborasi pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam merayakan kegembiraan membaca.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti sebelumnya menegaskan pentingnya memperkaya sumber bacaan anak yang menarik dan bermutu. Menurutnya, cerita yang memantik rasa ingin tahu dapat digali dari kearifan lokal dan dikemas berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics).

Baca Juga :  Gakkumhut dan Bakamla Amankan 443 Batang Kayu Ilegal di Batam

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyatakan bahwa peluncuran buku ini merupakan bagian dari strategi nasional peningkatan literasi.
“Literasi adalah fondasi kemajuan bangsa. Dengan ribuan buku terjemahan ini, kami memperluas akses bacaan bermutu untuk mempersiapkan generasi cerdas, kritis, dan berdaya saing global,” ungkapnya, pada minggu, 7/9/2025.

Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Iwa Lukmana, menambahkan bahwa sinergi pemerintah dan komunitas menjadi kunci keberhasilan gerakan literasi. “Gerakan literasi akan kuat bila didukung komunitas. Kehadiran kami di Pesta Literasi 2025 memastikan masyarakat dapat menikmati beragam bacaan bermutu, termasuk yang bertema STEAM,” ujarnya.

Baca Juga :  DPR Adalah Dalang Kericuhan Demonstrasi

Selain distribusi fisik, buku-buku ini dapat diakses secara digital melalui penerjemahan.kemendikdasmen.go.id dengan format interaktif. Badan Bahasa juga menyediakan lebih dari 780 buku digital, audio, dan video melalui budi.kemendikdasmen.go.id agar bacaan berkualitas dapat diakses anak-anak dari Sabang hingga Merauke.

Program ini diharapkan memperkaya bahan bacaan, menumbuhkan minat baca anak, dan memperkuat ekosistem literasi nasional secara berkelanjutan.