Walai.id, Jakarta — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyambut baik investasi besar senilai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp37 triliun dari perusahaan EDGNEX asal Dubai untuk pembangunan pusat data berskala jumbo di Indonesia. Investasi ini menjadi bagian strategis dalam percepatan transformasi digital nasional.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa data center merupakan tulang punggung transformasi digital di Indonesia.
“Kehadiran EDGNEX kami pandang sebagai sinyal positif terhadap meningkatnya kepercayaan investor global terhadap ekosistem digital di tanah air,” ujarnya saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja di Rusia, Kamis (19/6/2025).
Proyek pembangunan pusat data ini akan berlangsung di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, dengan lahan seluas 12 hektare. Fase awal ditargetkan selesai pada 2026 dan pengembangan akan terus berlanjut hingga 2028.
Komdigi mencatat bahwa kapasitas pusat data nasional meningkat dari 180 megawatt (MW) pada awal pemerintahan menjadi 290 MW saat ini. Sebagai perbandingan, kapasitas pusat data Malaysia sekitar 400 MW. Namun Indonesia bergerak cepat dengan proyeksi kapasitas mencapai 900 MW pada akhir 2025 berdasarkan data lahan siap bangun.
“Peningkatan kapasitas yang cepat menandakan bahwa Indonesia tengah mengejar posisi strategis di kawasan. Ini harus terus dipercepat,” tambah Meutya.
Pemerintah menargetkan kebutuhan pusat data nasional akan mencapai 1,5 hingga 2 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan, membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi digital data hub utama di Asia Tenggara.
Meutya juga menekankan pentingnya dampak sosial dari investasi ini. “Kami mendorong agar investasi seperti EDGNEX tidak hanya besar dalam skala, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat, termasuk mendukung digitalisasi UMKM serta pemanfaatan kecerdasan buatan di sektor pangan, perikanan, dan kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, Meutya Hafid baru-baru ini meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara yang dibangun oleh perusahaan lokal DCI Indonesia di kawasan Cibitung. Hal ini menunjukkan kapasitas pelaku domestik yang terus berkembang dan perlu mendapat dukungan penuh.
Komdigi membuka ruang dialog dan kerja sama guna memperkuat pembangunan infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan demi kepentingan nasional.