Walai.id, Maros – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Andi Patiroi, S.Pd., M.Si., menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Maros dalam memperluas akses pendidikan, khususnya di wilayah terpencil seperti Barra, Desa Bonto Manurung.
Dalam pernyataannya, Andi Patiroi menjelaskan bahwa sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan di daerah tersebut dilakukan oleh pihak swasta.
Namun, sejak tiga tahun lalu, Dinas Pendidikan mengambil alih pengelolaan sekolah dan menjadikannya sebagai kelas jauh yang terhubung dengan SD Negeri Bonto Parang.
“Selama dua tahun terakhir, kami terus memprioritaskan peningkatan fasilitas pendidikan, antara lain dengan memberikan bantuan seragam sekolah, buku pelajaran, dan pada tahun 2024, kami juga telah mendirikan tenda darurat yang digunakan sebagai ruang belajar sementara,” kata Andi Patiroi, pada awak media, Jumat, 02/05/2025.
Lebih lanjut, Andi Patiroi menyebutkan bahwa pada tahun anggaran 2025, Pemkab Maros melalui Dinas Pendidikan telah mengalokasikan dana sebesar Rp300 juta dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pembangunan ruang kelas permanen di daerah tersebut.
Meskipun demikian, proses pembangunan sempat terkendala karena lokasi yang direncanakan berada di kawasan hutan lindung, yang memerlukan izin dari pihak Balai Hutan Lindung.
“Alhamdulillah, rekomendasi dari Balai Hutan Lindung sudah kami terima, dan lokasi hibah untuk pembangunan kini telah tersedia,” ujar Andi Patiroi.
Menurutnya, pembangunan ruang kelas permanen di daerah tersebut sangat penting mengingat letak permukiman yang jauh dari sekolah-sekolah terdekat dan akses jalan yang masih terbatas.
“Kelas jauh ini menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan di wilayah ini,” tambahnya.