Walai.id, Jakarta — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima laporan capaian realisasi investasi triwulan pertama tahun 2025 dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/4).
Dalam keterangannya kepada pers usai pertemuan, Rosan mengungkapkan bahwa realisasi investasi pada triwulan pertama mencapai Rp465,2 triliun atau 24,4 persen dari total target investasi tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun.
“Alhamdulillah, investasi pada triwulan pertama ini sesuai dengan target yang telah dicanangkan oleh Bappenas. Bahkan secara year-on-year mengalami peningkatan 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp401,5 triliun,” ujar Rosan.
Capaian tersebut, lanjut Rosan, mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap stabilitas dan iklim investasi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Selain nilai investasi, peningkatan juga terjadi pada penyerapan tenaga kerja. Investasi triwulan pertama berhasil menciptakan 594.104 lapangan kerja, meningkat 8,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total realisasi investasi, komposisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp234,8 triliun (50,5 persen), sedikit lebih besar dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp230,4 triliun (49,5 persen). Berdasarkan wilayah, investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp235,9 triliun, mengungguli investasi di Pulau Jawa sebesar Rp229,3 triliun.
Rosan juga menyebut lima negara dengan kontribusi investasi terbesar, yakni Singapura (sekitar USD 4,6 miliar), Hong Kong (USD 2,2 miliar), Tiongkok (USD 1,8 miliar), Malaysia (USD 1 miliar), dan Jepang (USD 1 miliar). Singapura tetap menjadi investor terbesar Indonesia dalam satu dekade terakhir.
Menanggapi isu seputar proyek investasi LG, Rosan memastikan bahwa proyek tersebut tetap berjalan meski mengalami pergantian mitra. “Diputuskan proyek ini tetap berjalan tetapi memang digantikan oleh partner lain,” tegasnya.
Ia juga melaporkan perkembangan positif dari kehadiran sovereign wealth fund Indonesia, Danantara, yang dinilai memberikan sentimen positif bagi investor global.
“Mereka melihat kehadiran Danantara sangat tepat waktu dan menginginkan Danantara menjadi bagian dari banyak konsorsium investasi mereka,” jelas Rosan.
Mengakhiri keterangannya, Rosan menyampaikan optimisme terhadap keberlanjutan tren positif investasi di Indonesia. “Kepercayaan dunia terhadap Indonesia sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan capaian yang sesuai target dan tren investasi yang semakin meningkat. Insyaallah ini akan membawa manfaat besar bagi bangsa dan rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.