News  

Dorong Daya Saing Global, Industri Furnitur Nasional Diperkuat dengan SNI

Walai.id, Nasional – Industri furnitur menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia, mencatat pertumbuhan sebesar 2,07% sepanjang 2024.

Nilai ekspor furnitur juga mengalami kenaikan, mencapai USD 1,47 miliar pada Januari-November 2024 atau meningkat 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, peningkatan daya saing industri furnitur perlu didukung dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Standarisasi ini penting untuk menjaga kualitas produk, meningkatkan daya saing, serta mempertahankan kepercayaan pasar domestik maupun internasional,” ujarnya dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin (10/3/2025).

Baca Juga :  Korlantas Polri Bantah Isu Tilang 2025: STNK Mati Tak Disita

Andi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pelaku industri furnitur. Dinas Perindustrian di berbagai wilayah diharapkan dapat mendorong implementasi SNI, sehingga industri furnitur nasional semakin kuat di pasar global.

Meski memiliki potensi besar berkat ketersediaan bahan baku dan desain produk yang kompetitif, sektor ini menghadapi tantangan dari produk impor serta efisiensi produksi. Oleh karena itu, inovasi dan kepatuhan terhadap standar mutu menjadi faktor utama dalam mempertahankan pertumbuhan industri.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta memperluas layanan sertifikasi SNI untuk produk furnitur.
Kepala BBSPJIKB, Jonni Afrizon, menyebutkan bahwa proses sertifikasi kini lebih mudah diakses melalui laman sertifikasi.batik.go.id. Dengan lebih banyak produk tersertifikasi, kepercayaan konsumen terhadap furnitur lokal diharapkan meningkat, sehingga daya saing industri nasional semakin kuat.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Dorong Warga Negara untuk Memiliki Rekening dan Perkuat Literasi Keuangan

Pemerintah juga mendorong kemitraan antara pelaku industri dengan lembaga penelitian guna menciptakan inovasi yang lebih kompetitif. Pemanfaatan teknologi manufaktur digital serta penggunaan bahan ramah lingkungan menjadi strategi utama dalam memperkuat sektor furnitur nasional.

“Melalui berbagai upaya ini, industri furnitur Indonesia diharapkan mampu berkembang lebih pesat, meningkatkan daya saing global, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional,” pungkas Afrizon.