Walai.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjadi tuan rumah dalam acara peluncuran Laporan GEM 2023 untuk kawasan Asia Tenggara pada 27/2/2025 di Jakarta.
Laporan yang disusun oleh Global Education Monitoring (GEM) UNESCO dan Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) ini menyoroti dampak teknologi terhadap pendidikan di Asia Tenggara. Acara ini diadakan oleh SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) bekerja sama dengan UNESCO dan SEAMEO Secretariat.
Laporan GEM 2023 berjudul “A Tool on Whose Terms?” menunjukkan bahwa teknologi telah membantu meningkatkan akses pendidikan, khususnya di daerah terpencil dan dalam situasi darurat. Meskipun begitu, teknologi bukan solusi universal untuk semua tantangan pendidikan. Di Asia Tenggara, sekitar 400 juta orang kini terhubung ke internet, dengan pertumbuhan signifikan pengguna baru pada tahun 2020 mencapai 40 juta orang.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam sambutannya menekankan pentingnya fleksibilitas dalam kebijakan pendidikan di Indonesia, terutama di masa dan pasca-pandemi. Pemerintah Indonesia juga telah menyediakan berbagai kanal pembelajaran digital untuk guru, siswa, dan orang tua sebagai bagian dari transformasi digital di sekolah. Ia juga menegaskan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat untuk mencapai pendidikan berkualitas dan berkesinambungan, bukan tujuan akhir itu sendiri.
Suharti berharap Laporan GEM 2023 dapat menjadi acuan dalam merancang kebijakan pendidikan yang lebih baik, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara. Direktur UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, menambahkan bahwa teknologi harus tetap mendukung interaksi manusia dalam pendidikan dan tidak menggantikannya. Teknologi, katanya, dapat membantu menjangkau pelajar yang kurang beruntung dengan cara yang lebih menarik dan hemat biaya.
Selain itu, Direktur Sekretariat SEAMEO, Datuk Dr. Habibah, mengajak semua pihak untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih kolaboratif dan transformatif di Asia Tenggara, dengan menekankan pentingnya kebijakan transformasi digital dalam pendidikan.
Diskusi panel dalam acara ini juga menghadirkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, serta Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, untuk membahas kebijakan dan inovasi yang mendukung pemanfaatan teknologi dalam pendidikan di Indonesia.
Dengan adanya Laporan GEM 2023, diharapkan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara dapat terus memperbaiki kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi yang tepat guna.