Walai.id, Jakarta – Penyelidik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan penggeledahan di beberapa ruangan Kantor Pusat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai bagian dari upaya mendalami dugaan kolusi antara pegawai Komdigi dengan penyelenggara situs judi online.
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kementeriannya mendukung penuh langkah Polri dan akan bersikap transparan dalam penyelidikan ini.
“Kami menunggu informasi lebih lanjut dari Kepolisian. Tugas utama kami adalah memberantas judi online,” ujar Meutya Hafid dalam pernyataannya kepada media, pada Jumat (01/11/2024), usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.
Dalam rentang 10 hari sejak pelantikan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Komdigi telah memblokir 187 ribu situs yang terindikasi sebagai platform judi online.
“Sepuluh hari setelah beliau dilantik, 187 ribu situs (sudah ditangani). Mudah-mudahan dalam waktu 3 bulan, kita bisa menangani 1,8 juta hingga 2 juta. Kita akan meningkatkan terus kinerja ini,” tegas Menteri Meutya.
Pada pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Menteri Meutya mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan penuh untuk memberantas judi online hingga tuntas.
“Beliau memberikan amanat langsung terkait penanganan judi online. Paling tidak, kita persempit terus celah kepada mereka yang ingin melakukan kejahatan di dunia maya, termasuk judi online,” jelasnya.
Kementerian Komdigi juga telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap situs-situs yang terindikasi memfasilitasi judi online.
Selain itu, Komdigi memperketat pembinaan internal bagi pegawai, termasuk mengadakan apel pada setiap shift dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan penegasan Pakta Integritas Anti Judi Online. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan komitmen bersama dalam upaya pemberantasan judi online.