Walai.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya dukungan bagi Palestina dalam Virtual G20 Leaders’ Summit yang diselenggarakan pada Rabu malam (22/11/2023).
Airlangga Hartarto, yang mewakili Presiden Joko Widodo, menyuarakan kebutuhan akan tindakan kolektif dari para pemimpin G20 untuk menghentikan konflik yang tengah berlangsung.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga bertanya tentang tindakan yang telah diambil oleh pemimpin G20 untuk membantu Palestina dan rakyat Gaza. Ia menekankan tanggung jawab besar yang dimiliki oleh para pemimpin dunia, khususnya G20, dalam mengatasi kekejaman dan konflik kemanusiaan.
“Kita adalah pemimpin dunia. Kita memiliki kekuatan yang besar, dan oleh karena itu, tanggung jawab kita juga besar. Jika G20 dapat mengambil tindakan atas situasi kemanusiaan di tempat lain dua tahun lalu, maka, kita bisa melakukannya di Gaza sekarang,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga menyuarakan dukungan Indonesia terhadap realisasi two-state solution berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional. Selain itu, ia menyampaikan dua aksi global yang harus diambil dalam mengatasi konflik tersebut.
Pertama, pentingnya solidaritas dan kepemimpinan global. G20 harus terus mendorong agar dialog dapat diupayakan sebagai jalan keluar dari konflik. Kedua, menempatkan perdamaian sebagai prioritas. Perdamaian dianggap sebagai prasyarat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Menko Airlangga menegaskan bahwa G20 harus memastikan tidak ada pihak yang kebal hukum dan menghindari tindakan main hakim sendiri. Penghargaan terhadap Piagam PBB dan hukum internasional merupakan langkah awal untuk mengatasi ketidakstabilan dan gejolak ekonomi akibat konflik.
Dalam konteks pembangunan, Menko Airlangga juga mendorong reformasi Multilateral Development Banks (MDBs) yang lebih kredibel dan pembiayaan inovatif. Indonesia mendukung implementasi skema pembiayaan seperti Just Energy Transition Partnership dan Global Blended Finance Alliance, serta telah meluncurkan Bursa Karbon Indonesia pada September 2023.
Pertemuan virtual tersebut melibatkan beberapa pejabat tinggi Indonesia, termasuk Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional/Co-Sherpa G20 Indonesia, Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas/Co-Sherpa G20 Indonesia, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional/Deputi Finance G20 Indonesia, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Co-Sous Sherpa G20 Indonesia.