Walai.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memimpin upaya kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan penyelenggara platform digital, seperti WhatsApp dan Meta, untuk memastikan kelancaran dan kedamaian Pemilihan Umum 2024.
Dalam Seminar dan Workshop Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat di Kota Bandung pada Kamis (16/11/2023), Menkominfo meminta agar platform digital mengaktifkan Posko Siaga Pemilu Meta.
Posko Siaga Pemilu Meta diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat koordinasi untuk mencegah hoaks dan konten negatif yang melanggar peraturan perundang-undangan.

Menurut Menkominfo, posko ini harus beroperasi 24 jam non-stop selama masa Pemilu, dengan harapan Meta dapat menempatkannya di Kantor Kominfo untuk memastikan koordinasi yang lebih efisien.
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kominfo untuk mendukung Kampanye Pemilu Damai 2024, dengan fokus menjaga keamanan dan kesehatan ruang digital. Tujuannya adalah meningkatkan partisipasi pemilih, melindungi hak untuk memilih dan dipilih, serta mencegah perpecahan dan penyebaran disinformasi.
Dalam konteks Pemilu serentak mendatang, Menkominfo menyoroti peran kunci media sosial sebagai sumber informasi dan media komunikasi yang efektif. Namun, dia juga mengingatkan akan potensi ancaman seperti information disorder, cyberbullying, hate speech, dan kesenjangan akses informasi yang perlu diatasi bersama.
Seminar dan Workshop Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat merupakan hasil kolaborasi antara Meta, Kementerian Kominfo, dan Badan Pengawas Pemilu. Acara ini telah diadakan di delapan kota di Indonesia, termasuk kota Bandung sebagai lokasi penutup kegiatan. Selain Menkominfo Budi Arie Setiadi yang hadir secara virtual, acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Plh Asisten Administrasi Umum Pemprov Jawa Barat Hening Widiatmoko, serta Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia Esther Samboh.