News  

Kabupaten Maros Raih Penghargaan Tertinggi di Bidang Literasi untuk Kedua Kalinya

Walai.id, Maros – Kabupaten Maros, khususnya Ulfiah Nur Yusuf, yang juga dikenal sebagai Bunda Banca dan istri Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam, berhasil meraih penghargaan bergengsi. Mereka menerima Nugra Jasa Dharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam acara puncak Gemilang Perpustakaan Nasional 2023 yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu tanggal 11 Oktober 2023.

Penghargaan ini, yang merupakan yang tertinggi di bidang perpustakaan, sebelumnya telah diterima oleh Bupati Maros dalam acara yang sama pada tahun 2022. 

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dalam pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan serta upaya yang berkelanjutan dalam mempromosikan budaya membaca dan literasi di Indonesia.

Ulfiah Nur Yusuf adalah satu-satunya warga Sulawesi Selatan yang menerima penghargaan ini, bergabung dengan sejumlah pegiat literasi dari seluruh penjuru Indonesia. 

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Indonesia, Muhammad Syarif Bando, di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Selain para pegiat literasi, beberapa pejabat negara juga menerima penghargaan pada acara tersebut. Antara lain, Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, yang menerima Live Achievement Award, Wakil Ketua MK, Saldi Isra, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Baca Juga :  Kemeriahan Perayaan Maudu Lompoa di Sikapayya, Tradisi yang Tak Pernah Pudar

Kepala Perpusnas, M Syarif Bando, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa berkat kerja keras bersama semua pihak dan para pegiat literasi, Indonesia kini menduduki peringkat ketujuh dari 49 negara dalam industri penerbitan global. 

Selain itu, Indonesia saat ini berada di peringkat keenam belas dari seluruh negara di dunia dalam durasi rata-rata membaca per minggu, yakni 6 jam. Peringkat tersebut bahkan melampaui negara-negara seperti Argentina, Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat.

Ini adalah pencapaian yang sangat positif bagi perkembangan budaya literasi di Indonesia, dan semua pihak yang terlibat layak mendapatkan pengakuan atas upaya mereka.

Bunda Baca Kabupaten Maros, Ulfiah Nur Yusuf, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah sebuah tantangan dan motivasi bagi mereka untuk terus berkontribusi dalam memajukan literasi di wilayah mereka. 

Baca Juga :  KPU Kabupaten Maros Buka Layanan Pindah Memilih di 14 Kecamatan untuk Pilkada 2024

Mereka telah membentuk bunda baca di seluruh desa dan kelurahan di Maros, dan akan terus mendorong para bunda baca ini untuk aktif mempromosikan budaya literasi di masyarakat.

Bupati Maros, Chaidir Syam, yang juga turut hadir dalam acara penerimaan penghargaan ini, mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah mendirikan 43 Perpustakaan Desa yang berbasis inklusi. Tahun ini, rencananya akan diikuti oleh 15 desa lain yang juga akan mendirikan perpustakaan serupa.

“Kedepannya, kami berharap setiap desa dan kelurahan akan memiliki perpustakaan berbasis inklusi. Kami tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga komputer, semuanya didanai oleh APBD kami,” katanya.

Melalui program bunda baca yang telah diimplementasikan hingga ke desa-desa, Bupati Maros berharap bahwa perpustakaan desa akan menjadi pusat promosi budaya literasi dan mendorong perubahan perilaku masyarakat agar lebih gemar membaca dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

“Kami melibatkan berbagai pihak, termasuk para pegiat literasi yang telah terbentuk bersama dengan bunda baca. Semua harus berkolaborasi untuk memupuk minat membaca ini,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan