News  

Gerakan Merdeka Belajar Menjadi Inspirasi bagi Negara-negara ASEAN

Walai.id, Surabaya – Dalam empat tahun terakhir, Gerakan Merdeka Belajar terus menjadi prioritas pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan.

Di tengah tantangan pandemi yang mempengaruhi pendidikan global, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) giat membangun sumber daya manusia yang unggul. Dengan fokus pada empat aspek prioritas, gerakan ini berupaya mewujudkan ekosistem pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.

“Pandemi menegaskan perlunya kolaborasi dan komitmen untuk mengubah dan memperbaiki sistem pendidikan,” ujar Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, dalam Second Regional Meeting on Roadmap on Declaration on Digital Transformation of Education Systems in ASEAN, di Surabaya, pada Rabu (2/8).

Baca Juga :  Stabilitas Harga dan Pasokan Minyak Goreng Terjamin Jelang Nataru

Gerakan Merdeka Belajar berfokus pada mengatasi krisis pembelajaran dengan memastikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan memberdayakan siswa untuk berpikir kreatif. Guru juga didorong untuk lebih berdaya guna dan menciptakan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa. Ada empat prioritas dalam gerakan ini, yaitu 1) komitmen pada pembelajaran dasar, 2) dukungan terhadap keterampilan mengajar, 3) pemberdayaan kelompok tertentu, dan 4) pemanfaatan teknologi untuk peningkatan pembelajaran.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah Asesmen Nasional, yang menggantikan ujian dengan penilaian komprehensif yang mencakup berbagai aspek kognitif dan lingkungan belajar. Selain itu, kurikulum ditingkatkan dengan fokus pada kedalaman pembelajaran daripada keluasan materi.

Baca Juga :  UNA’IM dan DSI Siap Gelar World Conference on Mediation di Baliem Forum 2025

Prioritas kedua adalah mendukung keterampilan mengajar guru melalui pendidikan praktik yang lebih berorientasi pada dunia nyata dan membentuk komunitas belajar yang saling mendukung.

Prioritas ketiga adalah intervensi untuk mendukung sekolah, guru, dan siswa, termasuk bimbingan belajar tambahan melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Prioritas keempat adalah memanfaatkan teknologi dalam mempercepat dan meningkatkan pembelajaran. Kemendikbudristek telah meluncurkan beberapa platform digital seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Belajar.id, dan platform Kampus Merdeka untuk mendukung pendidikan.

Melalui gerakan Merdeka Belajar, Indonesia berharap dapat memperkuat ekosistem pendidikan dan memberi inspirasi bagi negara-negara anggota ASEAN.

Tinggalkan Balasan