News  

Tingkatkan Adopsi Teknologi Finansial, Kominfo Dorong Sinergi Lintas Sektoral

“Saat ini, para pedagang serta pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dapat memanfaatkan layanan pembayaran digital QRIS dengan mudah dan aman, membawa total seamless user experience bagi pembayaran digital baik di toko-toko kelontong hingga ke pedagang keliling. Manfaat inilah yang diharapkan dari geliat inovasi digital. Inovasi digital harus menjadi enabler bagi hadirnya efek berganda yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Jubir Kementerian Kominfo menyatakan manfaat lain jasa keuangan digital tampak dari layanan fintech lending. Menurutnya, pada tahun 2020, Indonesia telah menjadi negara yang berhasil menarik investasi fintech terbesar kedua di antara negara-negara ASEAN-6 dengan besaran investasi sebesar USD178,48 juta, atau setara dengan 20 persen dari total investasi fintech di kawasan ini.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Akhiri Konflik di Gaza

“Data OJK menunjukkan pada Februari tahun 2022 lalu saja fintech telah menjangkau 12,7 juta mayarakat, dengan jumlah penyaluran pinjaman total mencapai Rp 16,4 triliun,” ujarnya.

Jubir Dedy Permadi mengingatkan perkembangan industri fintech tidak terlepas dari berbagai ancaman kejahatan online, di antaranya seperti: (1) social engineering atau manipulasi informasi; (2) peretasan informasi melalui metode sniffing; dan (3) modus money mule, di mana pelaku meminta korban untuk melakukan transaksi ke rekening orang lain.

Baca Juga :  Kemendikdasmen dan Kementerian Kehutanan Tandatangani MoU untuk Perkuat Literasi Lingkungan di Sekolah

“Kementerian Kominfo secara aktif turut memastikan ekosistem dan praktik tata laksana sektor jasa keuangan digital yang aman dan dipercaya oleh masyarakat melalui penyelenggaraan pengawasan dengan sinergi bersama kementerian dan lembaga terkait,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan