“Kami mengirimkan 1000 sarjana muda ke pelosok desa untuk mengembangkan perekonomian desa melalui pengembangan EBT. Sementara pada Gerilya para mahasiswa mempromosikan penggunaan energi surya,” jelas Dadan.
Tak cukup di situ, Kementerian ESDM juga mendorong lahirnya inovasi dan investasi baru melalui keberadaan perusahaan rintisan (startup) di bidang EBT, seperti pengembangan bioenergi, kendaraan listrik, PLTS Atap, manajemen data EBT, layanan listrik pedesaan, sistem penyimpanan energi, waste to energy hingga peralatan efisiensi energi.
“Melalui spirit bersama kita capai target transisi energi ini dengan prinsip no one left behind,” tegas Dadan.
Usung Transisi Energi Berkeadilan
Selain memastikan adanya pertumbuhan ekonomi dan kepedulian lingkungan yang berkelanjutan, pemerintah mengusung konsep transisi energi berkadilan (just energy transistion).
“Kita dapat mengatakan bahwa transisi energi yang adil akan menjadi peluang ekonomi transformasional menuju perilaku yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Chair Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Priaadi saat membuka webinar tersebut.
Menurut Yudo, hal ini terjadi lantaran selama proses transisi energi harus memperhatikan secara detail dampak kesejahteraan sosial selain pertumbuhan ekonomi hijau.