Walai.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi mobilitas, terutama pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Hal ini menyusul ditemukannya COVID-19 varian Omicron di dalam negeri.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi dalam konferensi pers virtual “Perkembangan Pandemi COVID-19: Temuan Kasus Transmisi Lokal Omicron” yang ditayangkan dari Media Center FMB9 – KPCPEN, Selasa (28/12/2021).
“Dengan ditemukannya kasus transmisi lokal ini, pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terutama dalam masa libur Natal dan Tahun Baru ini. Hindari kerumunan dan juga selalu memakai masker,” kata Nadia.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mengajak saudara-saudaranya yang belum menerima vaksin COVID-19 untuk segera divaksin. Juga yang belum mendapatkan vaksin kedua, untuk segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan.

Nadia berharap upaya bersama yang dilakukan dapat mencegah meluasnya penyebaran varian Omicron di Indonesia. Perhari Selasa 28 Desember 2021, total kasus Omicron di Indonesia sebanyak 47 kasus.
Sebanyak 46 kasus merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri dan satu kasus merupakan transmisi lokal. Nadia menjelaskan bahwa kasus-kasus impor tersebut langsung diketahui sehingga dapat dilakukan karantina untuk mencegah penyebarannya ke luar, juga tracing terhadap kontak eratnya.
Nadia mengatakan pemerintah terus melakukan pemantauan terkait penularan COVID-19 baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. Pemerintah daerah juga diminta untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk terus memantau.
“Terutama jika muncul potensi terjadinya klaster. Hal ini untuk memepercepat investigasi dan penilaian apakah terdapat keterkaitan dengan varian baru Omicron atau tidak,” kata Nadia.